Sejarah Berulang! Dua Mantan Pangkostrad Jadi Presiden RI
JAKARTA, iNews.id - Sejarah berulang. Dua mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat alias Pangkostrad sukses menjadi Presiden Republik Indonesia. Sosok teranyar tentu saja Jenderal TNI (Hor) (Purn) Prabowo Subianto.
Prabowo akan dilantik menjadi presiden menggantikan Joko Widodo di Gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024) hari ini. Jadwal ini mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Selain mantan presiden RI dan para pejabat negara, pengambilan sumpah jabatan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal dihadiri pesiden/kepala negara serta perwakilan negara sahabat.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, tamu undangan akan tiba di Indonesia melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu (19/10/2024) kemarin.
Para tamu negara itu terdiri atas 20 kepala negara dan satu utusan PBB di kawasan Eropa, serta 13 perwakilan utusan khusus kepala negara. Namun mungkin bisa bertambah, kata Heru Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Pasangan Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keduanya meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total 164.227.475 suara sah, mengalahkan pasangan Anies-Baswedan dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Mantan Pangkostrad
Prabowo menambah panjang daftar Presiden RI berlatar belakang militer. Sebelumnya, dua sosok yang lebih dulu naik singgasana yakni Presiden ke-2 RI Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto dan Presiden ke-6 Jenderal TNI (Hor) (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono.
Pelantikan Prabowo sebagai presiden seperti mengulang sejarah. Alumnus Akademi Militer 1974 tersebut mengikuti jejak mantan mertuanya, Soeharto, sebagai sesama mantan Pangkostrad yang sukses menjadi RI 1.
Soeharto merupakan Pangkostrad pertama yang menjabat pada kurun 1962-1965. Kendati demikian, sesungguhnya tentara kelahiran Kemusuk, DIY itu telah memegang tongkat komando tertinggi pasukan tempur AD tersebut pada 1961. Kala itu, masih bernama Corps Tentara Cadangan Umum Angkatan Darat atau Caduad.
Brigjen Soeharto lantas dipercaya menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Kariernya makin melesat usai menjabat Pangkostrad. The Smilling General, julukan Soeharto, didapuk sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat (1965-1968).
Huru-hara Gerakan 30 September oleh PKI mengubah jalan hidup Soeharto. Mantan serdadu KNIL itu ditunjuk sebagai Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban/Kopkamtib usai kudeta gagal gerombolan komunis.
Karier militer Soeharto mencapai puncak dengan menjabat Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI merangkap Menteri Pertahanan dengan pangkat Jenderal (1968). Namun setahun sebelumnya, Soeharto telah dilantik MPRS sebagai penjabat Presiden RI.
Menjelang Sidang Umum MPRS, Soeharto mengaku dihubungi para tokoh partai dan rekan dari empat angkatan TNI. Mereka memintanya untuk tetap duduk sebagai pemimpin negara.
Menjawab ajakan para tokoh itu, Soeharto menjawab singkat. Terserah. Saya sedia menerima apa yang diputuskan wakil-wakil rakyat, kata Pak Harto dalam buku autobiografi Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya sebagaimana dipaparkan kepada G Dwipayana dan Ramadhan KH, dikutip Minggu (20/10/2024).
Sidang MPRS, kata Soeharto, penuh dengan debat. Akhirnya kesepakatan didapat. Sidang MPRS mengangkatnya sebagai Presiden ke-21 RI. Sejarah mencatat, Soeharto menjabat hingga 32 tahun lamanya, tepatnya hingga Mei 1998.
Prabowo juga dikenal sebagai prajurit dengan karier militer cemerlang. Putra Begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu memilih kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sehingga tak mengherankan sebagian besar jejak penugasannya berada di Korps Baret Merah tersebut.
Sepulang pendidikan antiteror di GSG9 Jerman Barat bersama seniornya, Luhut Binsar Pandjaitan, nama Prabowo kian berkibar. Pada 1994, Prabowo menjabat orang nomor 2 di Kopassus. Kala itu Danjen Kopassus yakni Mayjen TNI Subagyo HS.
Kariernya makin mencorong. Tentara yang ditempa pengalaman tempur di Timor Timur itu lantas menduduki kursi sangat strategis sebagai Danjen Kopassus. Adapun Subagyo dipromosikan ke teritorial sebagai Pangdam IV/Diponegoro.
Berbagai prestasi ditulis Prabowo semasa memimpin pasukan elite Baret Merah. Selain operasi pembebasan sandera di Irian Barat (kini Papua) yang dikenal sebagai Operasi Mapenduma, dia juga mencatatkan sejarah monumental dengan mengirimkan tim Kopassus mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia, Gunung Everest pada 1997.
Prabowo menembus bintang 3 ketika didapuk sebagai Pangkostrad. Itu terjadi pada 20 Maret 1998. Namun situasi politik dan keamanan Indonesia kala itu sedang genting. Di tengah krisis moneter menerpa, desakan agar Soeharto mundur terus bergelora.
Soeharto turun tahta pada 21 Mei 1998. Sehari setelahnya atau pada 22 Mei, Prabowo diberhentikan dari Pangkostrad. Selanjutnya dia digeser sebagai komandan Sesko ABRI.
Pensiun dari militer, mantan komandan Brigif 17/Kujang 1 Kostrad itu terjun ke politik. Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. Setelah berkontestasi sebagai cawapres di Pilpres 2009, dua kali capres (2014, 2019), akhirnya Prabowo memenangi Pemilu 2024.