Bayu Airlangga: Buku Paradoks Indonesia Prabowo Subianto Menjadi Refleksi Kritis Perekonomian Bangsa

Bayu Airlangga: Buku Paradoks Indonesia Prabowo Subianto Menjadi Refleksi Kritis Perekonomian Bangsa

Terkini | surabaya.inews.id | Minggu, 20 Oktober 2024 - 13:30
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Politisi muda, Bayu Airlangga memberikan tanggapan menarik terkait buku Prabowo Subianto berjudul 'Paradoks Indonesia dan Solusinya' yang merinci tantangan perekonomian Indonesia dan langkah-langkah solutif menuju kemajuan.

Menurut Bayu, pemikiran Prabowo tentang paradoks Indonesia, di mana negara kaya namun rakyatnya miskin, masih sangat relevan dalam melihat kondisi ekonomi bangsa saat ini.

"Buku ini tidak hanya menggambarkan tantangan yang dihadapi Indonesia, tetapi juga memberikan solusi konkret yang berfokus pada ekonomi kerakyatan," ujar Bayu, Minggu (20/10/2024).

Ia mengapresiasi visi Prabowo yang selalu menempatkan rakyat sebagai pusat dari kebijakan ekonomi, terutama dalam konteks Pilpres 2024, di mana Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo Subianto yang maju untuk ketiga kalinya sebagai calon presiden tetap konsisten dengan ide ekonomi kerakyatannya, yang kali ini semakin menekankan pentingnya kebersamaan dan keberlanjutan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Dalam buku tersebut, Prabowo mengkritisi sistem ekonomi oligarki yang saat ini membuat kekayaan negara terkonsentrasi di tangan segelintir elit, dengan 66 persen kekayaan Indonesia dikuasai oleh 10 persen orang terkaya.

Bayu Airlangga sepakat dengan analisis Prabowo mengenai kebocoran ekonomi, di mana kebijakan yang tidak tepat menyebabkan uang Indonesia mengalir ke luar negeri, seperti yang terlihat dari fenomena misinvoicing dalam ekspor dan banyaknya dana pengusaha yang ditempatkan di luar negeri.

"Jika kita tidak segera memperbaiki sistem ini, Indonesia akan terus terperangkap dalam ketergantungan utang dan sulit mencapai kemakmuran sejati," kata Bayu.

Lebih lanjut, Bayu mendukung gagasan Prabowo yang menekankan perlunya pertumbuhan ekonomi dua digit secara berkelanjutan untuk membawa Indonesia keluar dari perangkap negara menengah.

"Visi Prabowo tentang ekonomi kerakyatan dan upaya menghentikan kebocoran anggaran negara menjadi langkah penting untuk memastikan ekonomi kita benar-benar berpihak pada rakyat," tambahnya.

Prabowo juga menekankan pentingnya swasembada pangan, energi, dan air bersih, serta reformasi dalam pengelolaan negara agar Indonesia bisa mandiri dan berdikari.

Hal ini sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana percepatan pembangunan harus dilakukan dengan memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan berbasis Pancasila.

"Keberlanjutan pembangunan yang inklusif, sebagaimana tercermin dalam visi Prabowo, sangat krusial. Kita harus memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi juga oleh masyarakat desa, UMKM, dan sektor-sektor yang paling membutuhkan," ujar Bayu.

Dalam konteks Pilpres 2024, Bayu Airlangga optimis bahwa kolaborasi Prabowo dengan Gibran membawa harapan baru bagi transformasi ekonomi Indonesia.

"Dengan visi dan misi yang kuat, serta komitmen untuk melanjutkan pembangunan, saya yakin Indonesia bisa mewujudkan cita-cita menjadi negara yang maju, adil, dan makmur," pungkasnya.

Topik Menarik