Perjalanan Kurs Rupiah hingga Jokowi Lengser: Dari Rp12 Ribu, Kini Rp15.466 per USD

Perjalanan Kurs Rupiah hingga Jokowi Lengser: Dari Rp12 Ribu, Kini Rp15.466 per USD

Terkini | sindonews | Minggu, 20 Oktober 2024 - 15:45
share

Perjalanan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dalam 10 tahun era pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi saat menjadi presiden terus mengalami penurunan. Terpilihnya Jokowi sempat menjadi sentimen positif buat kurs Rupiah , namun sepuluh tahun berselang tidak terlihat tanda-tanda penguatan.

Bahkan rupiah cenderung terus tak berdaya versus dolar AS. Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Lana Soelistioningsih mengatakan, saat pertama kali Jokowi menjadi Presiden menjadi penguat sesaat buat rupiah.

"Sentiment sesaat, problemnya enggak semudah itu. Yang akan datang yang perlu dihadapi Pak Jokowi itu BBM, defisit transaksi berjalan. Dan perlu realisasi programnya, ini langkah awal positif," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (20/10/2014).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) pada awal pelatihan ditutup terapresiasi sejalan dengan makin menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan awal pekan ini.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini berakhir pada level Rp12.032 per USD. Posisi tersebut terapresiasi 56 poin dibanding penutupan Jumat (17/10/2014) di level Rp12.110 per USD.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs Rupiah per Senin, 20 Oktober 2014 menyentuh level Rp12.041 per USD. Seminggu kemudian, rupiah masih cenderung stabil pada posisi Rp12.042/USD, atau tepatnya pada awal pekan tanggal 27 Oktober 2014.

Kini setelah Jokowo 10 tahun memimpin, kondisi rupiah yang dipengaruhi sentimen internal dan eksternal terus merosot. Bahkan nilai tukar rupiah sempat ambruk hingga tembus lebih dari Rp16 ribu per 1 dolar AS dalam sepekan, saat kepemimpinan Jokowi tersisa sekitar enam bulan.

Berdasarkan perhitungan nilai kurs tengah yang bersumber dari nilai kurs jual dan kurs beli Bank Indonesia, rupiah kembali melemah dari Rp16.177 pada Jumat, 19 April 2024 menjadi Rp16.280 per dolar pada hari itu.

Rupiah menunjukkan tren melemah dalam setahun terakhir. Pelemahan terjadi sejak Bank Sentral AS atau The Fed menaikkan suku bunga ke level 5,25-5,50 pada Juli 2023. Alhasil, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selalu berada di atas Rp15 ribu.

Kebijakan suku bunga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar suatu mata uang. Faktor lain yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah nilai surplus perdagangan yang terus menipis. Hal ini lantaran pasokan dolar dari penerimaan ekspor yang terus menurun, alhasil permintaan dolar meningkat sehingga nilai dolar menguat.

Pada hasil rapat berkala KSSK IV 2024, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan III-2024 diterangkan terjaga, sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global serta pelonggaran kebijakan moneter di berbagai negara utama.

Nilai tukar Rupiah menguat didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter BI serta meningkatnya aliran masuk modal asing. Nilai tukar Rupiah pada akhir September 2024 menguat menjadi Rp15.140/USD atau menguat 2,08 mtm dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

Penguatan Rupiah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan apresiasi mata uang regional seperti Won Korea, Peso Filipina, dan Rupee India yang menguat masing-masing sebesar 2,02, 0,17 dan 0,10.

Kinerja Rupiah yang membaik tersebut ditopang oleh komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik, serta fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, sehingga aliran masuk modal asing berlanjut.

Kini di akhir masa jabatan Jokowi, atau tepatnya sepekan sebelum 20 Oktober 2024, kurs rupiah terpantau masih loyo. Berdasarkan data JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Senin, 14 Oktober 2024 terpantau melemah hingga Rp15.581 per USD. Masih berada di kisaran Rp15 ribu, kurs rupiah dalam sepekan mulai terangkat ke posisi Rp15.466/USD.

Kurs rupiah di awal pelatikan Jokowi jadi Presiden Indonesia hingga lengser:

Senin, 20 Oktober 2014 Rp12.041 per USD

Senin, 27 Oktober 2014 Rp12.042 per USD

------------

Senin, 14 Oktober 2024 Rp15.581 per USD

Jumat, 18 Oktober 2024 Rp15.466 per USD

Topik Menarik