Pramugari Ini Dipecat karena Menutup Mata, Berikut Kisah Sedih di Baliknya
Seorang pramugari yang kelelahan menutup matanya sejenak di tengah penerbangan yang tenang setelah menjalani hari yang penuh tekanan. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa momen singkat itu akan berdampak besar pada kariernya.
Merangkum dari Yourtango pada Selasa (22/10/2024), seorang wanita ini kehilangan pekerjaannya, hanya karena seorang rekan kerjanya memotret dirinya saat dia menutup mata untuk beristirahat sejenak.
Pramugari American Airlines tersebut dipecat setelah salah satu kru penerbangan mengambil foto dirinya dengan mata terpejam dan mengirimkannya kepada manajer mereka.
Awalnya, identitas pramugari tersebut tidak diungkapkan dalam laporan berita, namun akhirnya dia tampil di media sosial untuk menjelaskan situasinya.
Dalam penerbangan American Airlines yang berangkat dari Dallas-Fort Worth, Michelle Presnell, pramugari tersebut, sedang bersiap menjalankan tugas ketika menerima kabar buruk.
Saya baru saja diberitahu bahwa ibu saya sakit, dan semua penerbangan untuk membawanya pulang ke dokter sudah penuh, ungkapnya dalam sebuah postingan di Facebook. Di samping itu, Presnell juga sedang menderita migrain dan stres berat.
Alih-alih absen, saya memutuskan untuk tetap bekerja, terutama karena penerbangannya cukup kosong, tulisnya.
Kalau saya absen, penerbangan ini akan tertunda karena penumpang harus menunggu pengganti saya, mengingat kami tidak berada di pangkalan. Saya mengutamakan perusahaan dan penumpang daripada diri saya sendiri.
Presnell sempat memberi tahu rekan-rekannya tentang masalah yang dihadapinya, dan mereka tampak memahami serta bersikap suportif. Namun, salah satu rekan kerjanya ternyata tidak sebaik yang dia kira.
Setelah layanan makanan dan minuman selesai, Presnell mengambil sedikit waktu untuk dirinya sendiri dan menutup mata. Tanpa sepengetahuannya, salah satu rekan kru terdekatnya memotret dirinya dan melaporkannya dengan tuduhan tertidur saat bertugas.
Beberapa minggu setelah penerbangan tersebut, Presnell menerima telepon dari manajernya untuk membahas tuduhan yang diajukan oleh seorang kru, disertai bukti foto bahwa dia tertidur saat bertugas. Ketika mengetahui siapa yang mengirim foto tersebut, dia sangat terkejut.
Saya masih terkejut karena dia tampak sangat baik, sangat suportif, dan benar-benar terlihat peduli dengan apa yang saya alami terkait kondisi ibu saya yang sedang sakit, ungkap Presnell.
Dia bahkan menekankan bahwa kita semua harus saling mendukung. Namun ternyata, dialah yang mengambil foto dan melaporkan saya, lanjutnya.
Meskipun mendapat dukungan dari perwakilan serikat pekerja, Presnell pada akhirnya dipecat dari pekerjaannya.
Terlepas dari kenyataan bahwa saya tidak tidur, dan ada saksi yang dapat membuktikan bahwa saya sedang berbicara, itu tidak penting. Tampilan seseorang yang seolah-olah sedang tidur adalah tampilan tidur, tulis mantan pramugari itudengan perasaan terpukul.
Saya bertanggung jawab, seharusnya saya absen saja. Saya benar-benar berpikir tetap bekerja meski dalam kondisi emosional akan lebih bermanfaat agar penerbangan tidak tertunda saat menunggu kru pengganti.
Namun karena tidak memprioritaskan diri sendiri dan tidak langsung pulang, saya kehilangan mata pencaharian, lanjutnya.
Pekerjaan pramugari memang menuntut dan melelahkan. Antara jadwal yang tidak teratur, jet lag, penumpang yang tidak ramah, sering terpisah dari orang-orang tercinta, dan kurang tidur, profesi ini sangat berat.
Ditambah dengan masalah pribadi, tak heran jika pramugari tersebut membutuhkan waktu sejenak untuk menutup mata dan melupakan sejenak dunianya. Kita semua tahu betapa beratnya pekerjaan ini, dan sayangnya perusahaan tidak mempertimbangkan bahwa kita juga manusia, tulis Presnell.
Seperti yang saya sampaikan kepada American Airlines, saya mengerti ada tindakan disiplin yang perlu diambil, tapi saya tidak pantas dipecat. Terlepas dari upaya serikat, keputusan tetap ada di tangan satu manajer dan HRD.
Melihat pramugari tertidur di troli minuman saat melayani penumpang tentu akan memprihatinkan. Namun, melihat mereka menutup mata sejenak ketika tidak sedang melayani penumpang seharusnya tidak terlalu mengkhawatirkan. Itu sama seperti mengambil waktu sejenak di belakang untuk menenangkan diri ketika pekerjaan terasa sangat melelahkan.
Pramugari menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk memastikan keselamatan kita, membagikan makanan dan minuman, serta menyediakan bantal dan selimut. Setidaknya, kita bisa menunjukkan sedikit empati, baik kita sebagai rekan kerja maupun penumpang.