Museum Musik Indonesia Luncurkan Buku Kompilasi 10 Musisi Perempuan, Ada Ibu Sud hingga Agnes Monica

Museum Musik Indonesia Luncurkan Buku Kompilasi 10 Musisi Perempuan, Ada Ibu Sud hingga Agnes Monica

Terkini | malang.inews.id | Selasa, 22 Oktober 2024 - 23:00
share

MALANG, iNewsmalang.id - Sejumlah musisi perempuan Indonesia masuk dalam kompilasi buku yang disusun oleh Museum Musik Indonesia (MMI). Musisi perempuan ini dirangkum dalam bentuk buku, lengkap dengan biografi, perjalanan karier, karya, hingga prestasinya.

Buku berjudul 'Lady in Melody' ini diluncurkan di Museum Musik Indonesia, Selasa (22/10/2024) dan dihadiri beberapa tim kurasi MMI dan penyusun. Dari beberapa elemen yang hadir ada Susi Nander, drummer legendaris band Dara Puspita, band perempuan di era tahun 1964-an beraliran rock.

Pada buku ini setidaknya ada 10 nama yang dianggap istimewa dengan kontribusinya ke dunia musik Indonesia, mulai dar Saridjah Niung atau Ibu Sud, Sandiah atau Ibu Kasur, Titiek Puspa, Waldjinah, Elvy Sukaesih, Ully Sigar Rusadi, Dara Puspita, Melly Goeslaw, Anggun C.Sasmi, hingga Agnes Monica.

Ketua MMI Ratna Sakti Wulandari menuturkan, ada sebanyak 10 musisi perempuan berpengaruh yang akhirnya diputuskan diabadikan dalam buku spesial dari MMI. Jumlah ini merupakan hasil dar kurasi atau pengumpulan nama-nama yang sebelumnya diajukan, hingga menjadi sebuah buku setebal 379 halaman.

"Ini ada 10 yang sudah kita kaji, dari sekitar 50 penyanyi, musisi Indonesia perempuan terutama yang mempunyai pengaruh terhadap sejarah perkembangan musik di Indonesia. Kit kurasikan menjadi 10, semua datanya ada di sini," kata Ratna Sakti Wulandari, usai peluncuran.


Buku 'Lady in Melody' karya Museum Musik Indonesia

Dar 10 nama itu, kata dia sudah mewakili beberapa genre musik, termasuk beberapa pencipta lagu yang berpengaruh seperti Ibu Sud atau Saridjah Niung, hingga Ibu Kasur atau bernama asli Sandiah. Keduanya juga disebut memiliki andil dalam pendidikan anak-anak di Indonesia, dengan lagu-lagu anak ciptaannya.

"Ibu Sud dan Ibu Kasur, ini punya pengaruh di dunia pendidikan dan dunia anak-anak, juga terhadap nasionalisme sendiri, karena juga menulis beberapa lagu nasional," ucapnya.

Selanjutnya dari genre keroncong yang diwakili oleh Waldjinah, Evy Sukaesih, dari genre dangdut yang membuat aliran musik ini dikenal hingga ke mancanegara. Sosok Evy Sukaesih diangkat karena dia merupakan pedangdut perempuan, yang berhasil membawa musik dangdut go internasional awal mula.

"Anggun C. Sasmi itu dari Indonesia biarpun dia berkarya di luar negeri, tapi dia tetap membawa ke Indonesianya dia, baik dar segi penampilan, dia nggak ngecat ramputnya, ketimurannya tetap dia bawa," kata dia.

"Ada banyak hal dia ingin menunjukkan Orang Indonesia itu bisa go internasional, dia banyak mendapat penghargaan dari luar negeri tapi dia selalu selalu dedikasikan untuk Indonesia," imbuhnya.

Sedangkan untuk Agnes Monica, meski selama ini banyak berprestasi di Amerika, justru hal ini membuat tim kurasi dari MMI menempatkannya sebagai musisi perempuan berpengaruh di Indonesia. Apalgi ia banyak menjadi cover majalah internasional ternama di Amerika Serikat.

"Agnes Monica dia prestasinya lebih banyak di Amerika prestasinya, ini Agnes Monica dia beberapa kali tampil di majalah internasional, dia banyak cover di banyak majalah internasional, tidak semua artis bisa. Ini majalah-majalah high class luar negeri, ini contoh prestasi buat kami," terangnya.

Ratna menambahkan, setiap perjalanan karier, biografi, hingga prestasi para musisi perempuan ini dirangkum secara lengkap. Tujuannya selain memberikan edukasi, juga untuk mendokumentasikan, mengarsipkan, dan melestarikan aset bangsa Indonesia dalam bentuk warisan dokumenter, yang dapat diakses publik baik fisik dan digitalnya.

"Kenapa semuanya perempuan, karena kita ingin ada kesetaraan gender. Jadi di sini kita juga mencantumkan karya biografi, ada perjalanan kariernya, karyanya apa, prestasinya apa, penghargaan yang diperoleh apa, itu kita tulis semua," paparnya.

Menurutnya, buku ini merupakan hasil dari tulisan lima orang pegiat musik, yang bekerjasama kemudian disunting akhir, dan diberikan desain buku oleh seorang mahasiswa dar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fathima An Nadhira.

"Jadi ini hasil dar tim kurasi Museum Musik Indonesia, kita juga tulis ke bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, agar publik bisa mengakses di website kami yang nanti akan kami upload," tukasnya.

Topik Menarik