4 Kapolda Metro Jaya Mantan Ajudan Presiden, Nomor 1 dan 3 Bersinar Jadi Kapolri
Sebanyak 4 Kapolda Metro Jaya pernah menjadi mantan ajudan Presiden. Bahkan, jenderal polisi bintang 2 atau Irjen Pol yang sebelumnya menjadi pucuk pimpinan Polda Metro Jaya bersinar menjabat Kapolri.
Empat Kapolda Metro Jaya itu yakni Jenderal Pol (Purn) Sutarman, Komjen Pol (Purn) Putut Eko Bayu Seno, Irjen Pol (Purn) Firman Gani, dan Jenderal Pol (Purn) Dibyo Widodo
Baca juga: 8 Pati TNI AU Bintang 2 Dimutasi, Marsda I Made Susila Adnyana Jadi Danseskoau
Para mantan ajudan Presiden memang kerap berkarier mentereng di Korps Bhayangkara. Kapolri saat ini Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saja dulunya mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
4 Kapolda Metro Jaya Mantan Ajudan Presiden
1. Jenderal Pol (Purn) Sutarman
Sutarman merupakan Kapolda Metro Jaya periode 2010-2011. Dia pernah menjadi ajudan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.Jenderal kelahiran Sukoharjo, 5 Oktober 1957 itu adalah lulusan Akpol 1981. Dia berhasil menduduki puluhan jabatan di berbagai bidang kepolisian, mulai dari Staf Lantas, Kapolsek, Kapolda, hingga Kapolri.
Sutarman pernah menjabat Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim (2004-2005), Kapolda Kepri (2005-2008), Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010), dan Kapolda Jawa Barat (2010).
Kariernya moncer ketika dipercaya menjadi Kabareskrim Polri dengan masa jabatan 2011-2013. Kemudian, Sutarman dilantik sebagai Kapolri di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 25 Oktober 2013.
2. Komjen Pol (Purn) Putut Eko Bayu Seno
Putut, jenderal bintang 3 kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 28 Mei 1961 ini merupakan lulusan Akpol 1984. Dia menjabat Kapolda Metro Jaya tahun 2012.Melihat perjalanan kariernya, Putut pernah menjadi ajudan Presiden SBY periode 2004-2009. Setelah itu, dia dipercaya menempati jabatan Wakapolda Metro Jaya (2009-2011), Kapolda Banten (2011), dan Kapolda Jawa Barat (2011).
Kariernya semakin moncer ketika ditunjuk menjadi Kabaharkam Polri pada 2014. Sekitar tiga tahun berselang, Putut mendapat tugas baru sebagai Irwasum Polri. Posisi tersebut ditempati hingga pensiun tahun 2019.
3. Jenderal Pol (Purn) Dibyo Widodo
Dibyo Widodo merupakan mantan Kapolda Metro Jaya yang pernah menjabat Kapolri periode 1996-1998. Jenderal lulusan Akpol 1968 ini juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto. Dibyo yang lahir di Purwokerto, 26 Mei 1946 mengawali tugas sebagai Perwira Operasi di Komres 1012 Surabaya. Catatan prestasi operasional Jenderal Dibyo Widodo cukup menonjol ketika bertugas di Operasi Seroja Timor Timur.Lonjakan kariernya tercatat setelah menyelesaikan tugas sebagai Kapolres Deli Serdang, Sumatera Utara tahun 1986. Setelah itu, Dibyo berturut-turut menjabat sebagai Irpolda Sumut, Wakapolda Nusa Tenggara, Wakapolda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya, hingga akhirnya menjabat Kapolri.
Berkat jasanya, Dibyo Widodo memiliki 4 brevet polisi dan TNI yakni Para Brimob Polri, Selam Polri, Selam Angkatan Laut, dan Pandu Udara dari Kopassus.
4. Irjen Pol (Purn) Firman Gani
Firman Gani merupakan ajudan Presiden BJ Habibie. Jebolan Akpol 1974 itu pernah menjabat Kapolda Maluku (2000), Kapolda Sulsel (2001), Kapolda Jatim (2003), dan Kapolda Metro Jaya (2004).Polres Polman Pastikan Wisuda Universitas Terbuka Majene Berlangsung Aman dengan Patroli Dialogis
Pria kelahiran Bandung, 30 Desember 1952 ini menempuh pendidikan di PTIK (1985), Sekolah Staf Komando Angkatan Udara (1992), hingga Lembaga Pertahanan Nasional/Lemhannas (2002).
Setelah lulus Akpol, Firman Gani memulai tugasnya di kepolisian sebagai Komandan Peleton Brigade Mobil (Brimob) tahun 1975. Beberapa tahun setelahnya, dia menempati posisi Komandan Kompi Brimob Polda Metro Jaya.
Setelah 7 tahun menjadi Komandan Brimob Polda Metro Jaya, Firman Gani berpindah tugas menjadi Komandan Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat. Pada tahun 1987, dia dipercaya menempati posisi Kapolres Majene.
Firman Gani juga merupakan perwira yang meresmikan Satuan Anti Teror bernama Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Dia meresmikan saat menjabat Kapolda Metro Jaya tepatnya 26 Agustus 2004. Pada tahun 2013, Firman Gani meninggal dunia. Sebelumnya, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.