MEA 2024, Ajang Prestisius Siswa SMA Double Track Jatim untuk Raih Kesuksesan Wirausaha
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) kembali menggelar ajang bergengsi Milenial Entrepreneur Award (MEA) 2024, sebagai wadah inovasi bagi siswa SMA Double Track di seluruh provinsi. Acara ini diikuti lebih dari 145 sekolah, dengan pembukaan resmi oleh Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono. Melalui ajang ini, para siswa didorong untuk menciptakan jejaring dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta mengasah keterampilan wirausaha.
Pj Gubernur Adhy Karyono mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini, yang menjadi jembatan kesuksesan bagi para siswa di daerah pelosok Jawa Timur.
"Program ini sangat membantu siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga keterampilan praktis melalui kolaborasi dengan DUDI, dibantu oleh ITS, agar siap menjadi wirausaha," tuturnya.
Blusukan ke Cikurubuk Tasikmalaya, Ahmad Syaikhu Tegaskan Komitmen Perbaikan Pasar Tradisional
Adhy menambahkan bahwa program ini sudah berjalan selama lima tahun, sejak diinisiasi oleh Gubernur Soekarwo dan diperluas oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Mengusung tiga aspek penting dari Nawa Bhakti Satya Jatim Akses, Jatim Berdaya, dan Jatim Cerdas MEA dinilai mampu menurunkan angka pengangguran melalui pengembangan keterampilan wirausaha.
Tidak hanya itu, hasil karya siswa dari program Double Track juga difasilitasi melalui marketplace, memungkinkan mereka menjangkau pasar yang lebih luas.
"Saya optimis, meskipun para siswa berasal dari daerah terpencil, mereka tetap bisa mandiri dan berdaya saing," ujar Adhy.
Sebagai langkah konkret, Adhy berencana untuk mengintegrasikan produk dan jasa siswa ke dalam E-Katalog Jatim Bejo, yang terhubung dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Pemkab dan Pemkot.
"Kami akan memastikan produk yang dihasilkan sesuai standar dan memiliki sertifikasi halal agar dapat masuk ke E-Katalog Jatim Bejo," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan program SMA Double Track dirancang untuk mempersiapkan generasi Z agar lebih mandiri.
"Fenomena gen Z yang cenderung cepat bosan memerlukan pendekatan khusus. Program Double Track membekali mereka dengan keterampilan praktis, seperti tata boga, tata busana, hingga teknik, agar mereka siap terjun ke dunia kerja atau wirausaha setelah lulus," jelas Aries.
Lebih lanjut, Aries mencontohkan beberapa siswa yang berhasil membuka usaha digital atau katering secara mandiri. Bahkan, pendapatan dari program ini sudah mencapai angka fantastis, yaitu Rp 9 miliar.
"PR kita sekarang adalah memastikan mereka tetap konsisten dan tidak berubah haluan. Dengan dukungan pendidikan yang lebih mapan, saya yakin mereka bisa terus berkembang," tegasnya.
Hingga saat ini, program SMA Double Track telah diterapkan di lebih dari 145 sekolah di Jawa Timur. Jumlah ini akan terus bertambah, sehingga lebih banyak siswa di daerah pelosok dapat terjangkau oleh program unggulan ini dan memiliki kompetensi untuk masa depan yang lebih baik.