Demo Buruh di Patung Kuda Monas, Rekayasa Lalu Lintas Bersifat Situasional
JAKARTA - Ratusan buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat. Mereka menuntut kenaikan upah minimum tahun 2015 sebesar 8-10 persen. Selain itu, massa buruh menuntut untuk dicabutnya Omnibus Law UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya mengerahkan 1.270 personil gabungan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut. Pengamanan ini akan dilakukan secara terintegrasi dengan pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum yang ketat.
Kata dia, fokus pengamanan akan ditempatkan di area Monas, Jakarta Pusat. Pihak berwenang akan menerapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional, tergantung pada perkembangan jumlah massa di lapangan.
"Jika terjadi lonjakan peserta, penutupan jalan akan dilakukan, sementara lalu lintas akan tetap normal jika jumlah massa relatif sedikit," kata Ade dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).
Elisa Kambu: Satu-satunya Cagub PBD Hadiri Pelantikan Prabowo, Momentum Penting bagi Pilkada 2024
Pihaknya juga mengeluarkan beberapa imbauan kepada peserta aksi. Mereka diharapkan untuk mengikuti regulasi dan aturan hukum yang berlaku, serta menyampaikan aspirasi secara damai tanpa mengandung ujaran kebencian atau provokasi.
"Para koordinator lapangan (korlap) dan orator diminta untuk berorasi dengan santun dan tidak memicu tindakan anarkis," jelasnya.
Masyarakat pengguna jalan juga diimbau untuk menghindari kawasan istana presiden dan mencari rute alternatif guna menghindari kemacetan. Semua pihak diharapkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar aksi unjuk rasa dapat berlangsung dengan aman dan tertib.