Putus Mata Rantai Kekerasan dalam Keluarga, Dinsos Purwakarta Adakan Program Puspaga

Putus Mata Rantai Kekerasan dalam Keluarga, Dinsos Purwakarta Adakan Program Puspaga

Terkini | purwakarta.inews.id | Kamis, 24 Oktober 2024 - 17:30
share

PURWAKARTA, iNews.id - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos DP3A) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, adakan program Pusat Pembelajaran Keluarga atau Puspaga. Hal ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai kekerasan dalam keluarga.

Program tersebut memberikan pengajaran kepada para keluarga baik yang telah memiliki anak maupun yang baru menikah tentang membina rumah tangga dan ketahanan keluarga. 

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos P3A Kabupaten Purwakarta, Heni Hendrayani mengatakan, Puspaga merupakan program yang dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para keluarga mengenai parenting. 

"Di Purwakarta ini ada yang namanya Puspaga atau Pusat Pembelajaran Keluarga. Jadi itu merupakan parenting untuk mencegah perasaan dilema di masyarakat dalam membina hubungan rumah tangga atau ketahanan keluarganya," ujarnya, Kamis (24/10/2024). 

Heni menjelaskan, Puspaga merupakan program yang telah berjalan sejak 2023 lalu yang dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali. 

 

"Jadi disini kita itu setiap sebulan sekali rutin mengadakan kelas prenting, waktunya bergilir ada shift pagi dari jam 8 sampai jam 11, kemudian shift siang dari jam 1 sampai jam 3," jelasnya. 

Heni menyebut bahwa selama program Puspaga berjalan, antusias masyarakat cukup tinggi dalam mengikuti kelas parengting tersebut. 

Sementara itu, Konselor Psikologi P2TP2A Dinsos P3A, Fiskalia Kartika Dini mengatakan dalam pelaksanaan Puspaga, para orang tua akan diberikan sejumlah edukasi seputar parenting dan pembinaan rumah tangga 

"Edukasi yang diberikan mengenai apa saja, mengenai pola asuh orang tua, hubungan komunikasi, pencegahan kekerasan atau apapun yang berhubungan dengan ketahanan keluarga," tuturnya. 

Fiskalia juga mengungkapkan bahwa kelas parenting tersebut diikuti oleh berbagai peserta dari kalangan umum, baik yang sudah menikan maupun belum menikah. 

 

"Pesertanya dari umum, kita sebar informasinya melalui flayer, kemudian mereka mengisi form dan akan diberikan jadwal pagi atau siang," ungkapnya. 

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa kelas parenting yang disediakan oleh pihaknya tidak berbayar alias gratis. 

"Ini sebagai langkah untuk meminimalisir terjadinya tindak kekerasan terutama di lingkungan keluarga," ujarnya. 

"Kalo yang berbayar itu biasanya suka jarang yah yang ikut, ini gratis asal mau datang saja," tambah Fiskalia. ***

Topik Menarik