Profil Friederich Silaban, Anak Pendeta yang Ditunjuk Soekarno Jadi Arsitek Masjid Istiqlal

Profil Friederich Silaban, Anak Pendeta yang Ditunjuk Soekarno Jadi Arsitek Masjid Istiqlal

Terkini | sindonews | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 09:26
share

Friederich Silaban merupakan arsitek profesional yang telah banyak berjasa atas pembangunan di Indonesia. Bahkan, dia mendapat kepercayaan penuh dari Presiden Pertama RI Soekarno untuk membangun gedung ikonik yang dikenal sampai sekarang.

Sepanjang kariernya sebagai arsitek, Friederich menjadi otak di balik suksesnya pembangunan gedung ikonik di Ibu Kota seperti Gedung BNI 1946 tahun 1960, Monumen Nasional 1960, Istora Gelora Bung Karno tahun 1961, hingga Markas TNI Angkatan Udara tahun 1962.

Dari banyaknya karya yang telah dihasilkan, Masjid Istiqlal Jakarta adalah karya yang telah melambungkan namanya hingga menjadi orang kepercayaan Bung Karno.

Kisahnya menjadi arsitek Istiqlal bermula dari sebuah sayembara membuat desain maket pada 1955. Kala itu, Presiden Soekarno menjadi Ketua Dewan Juri Sayembara. Ada 22 dari 33 arsitek yang lolos sayembara.

Ketika pemenang sayembara diumumkan, nama Friederich Silaban, pria kelahiran 16 Desember 1912 itu muncul sebagai pemenang. Presiden Soekarno lalu menjuluki karya Silaban berjudul Ketuhanan sebagai By The Grace of God.

Selanjutnya, lima tahun kemudian dari tahun sayembara, penanaman tiang pancang baru dilakukan. Dan baru 17 tahun kemudian pembangunan selesai lalu resmi digunakan pada 22 Februari 1978.

Menariknya, Friederich Silaban bukanlah seorang muslim dan merupakan anak pendeta yakni Jonas Silaban. Poltak Silaban, anak Friederich bercerita tidak mudah bagi ayahnya untuk membuat desain arsitektur Masjid Istiqlal.

Selain karena tidak punya pengalaman membangun masjid juga karena pengetahuannya yang minim tentang Islam. Namun, hal itu tidak membuat putus asa. Entah ide dari mana justru Friederich menggambarkan desain masjid seperti yang bisa dilihat sekarang.

Sementara, Panogu Silaban, adik Poltak pada 2015 mengatakan, ketika mau mengikuti sayembara desain Masjid Istiqlal, ayahnya mengunjungi banyak tempat hingga ke Cianjur. Di sana dia bertemu banyak kiai dan bertanya tentang masjid.

Pada tahun 1978, Friederich mengatakan, arsitektur Masjid Istiqlal itu tidak meniru dari negara mana pun. Namun, sulit menjelaskan dari mana datangnya ide desainnya.

Patokannya dalam merancang hanya berdasarkan kaidah-kaidah arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia dan apa yang dikehendaki orang Islam terhadap masjid.

Sekadar menambahkan, Friederich pernah bekerja sebagai pegawai Kotapraja Batavia, Opster Zeni AD Belanda, Kepala Zenie di Pontianak Kalimantan Barat, hingga Kepala DPU Kotapraja Bogor.

Biodata Friederich Silaban

Nama: Friedrich SilabanTanggal Lahir: 16 Desember 1912Tempat Lahir: Bonan Dolok, Karesidenan TapanuliMeninggal: 14 Mei 1984Orang Tua: Jonas Silaban (ayah), Noria Simamora (ibu)Pekerjaan: ArsitekIstri: Lefty KievitsJumlah Anak: 10 AnakKarya Populer: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Monumen Nasional, Masjid Istiqlal

Topik Menarik