Israel Serang Iran, Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant Ngumpet di Bunker
TEL AVIV, iNewsSemarang.id Israel akhirnya melancarkan serangan udara ke Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari waktu setempat. Suara ledakan terdengar setidaknya di lima lokasi di Teheran.
Sejauh ini belum ada laporan jatuhnya korban jiwa maupun luka. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi serangan tersebut. IDF mengungkap telah melakukan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran.
Serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari proksi-proksi Iran terhadap Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dilaporkan berada di bunker.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan keduanya memberikan perintah serta memantau situasi terkini dari bunker yang berlokasi di kantor Kementerian Pertahanan di Kota Tel Aviv tersebut.
Savett menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai rincian serangan itu dan meminta wartawan untuk menanyakan langsung ke pemerintah Israel.
Ini Pesan Prabowo di Akmil Magelang: dari Setia pada Bangsa hingga Jangan Mau Didikte Asing!
Seorang jurnalis FOX News mengunggah pesan di akun media sosial X, Gedung Putih diberitahu beberapa saat sebelum Israel melancarkan serangannya.
Iran sebelumnya berjanji akan membalas serangan Israel dengan gempuran lebih dahsyat dibandingkan pada 1 Oktober lalu.
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi memperingatkan Israel, pemerintahannya siap untuk gencatan senjata, namun jika Iran diserang maka pembalasannya akan lebih dahsyat.
"Jika entitas Israel mengambil langkah atau tindakan apa pun terhadap kami, pembalasan kami akan lebih keras daripada sebelumnya," kata Araghchi.
Dia menjelaskan serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober merupakan pembelaan diri yang sah berdasarkan Piagam PBB.
Serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut. Haniyeh dibunuh saat menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.
Tidak seperti Israel yang menargetkan daerah permukiman, kami hanya menyerang pusat-pusat militer. Kami tidak bermaksud melanjutkan serangan kecuali rezim Zionis memilih untuk melanjutkan serangannya," ujarnya.