Sosok Matori Penggerak Kelompok Wiralodra, Sukses Sulap Sampah Jadi Barang Benilai Ekomonis Tinggi
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Sosok Matori, merupakan seorang penggiat lingkungan yang menginisasi kelompok Wiralodra yang berfokus pada pengolahan sampah organik dan anorganik sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Kelompok Wiralodra ini merupakan mitra binaan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Bersama dorongan dan bantuan modal perusahaan untuk pengolahan sampah, berawal dari kepedulianNya terhadap lingkungan Desa Balongan tempat di mana kelompok Wiralodra berada.
Dahulu kondisi masyarakatnya dapat terbilang kotor dan kumuh, banyak warga yang membuang sampah sembarangan, membakar sampah, dan tidak ada kegiatan pengelolaan secara terpadu.
Kini, setelah adanya kegiatan kelompok Wiralodra yang diketuai Matori, Desa Balongan bertranformasi menjadi wilayah masyarakat yang mulai sadar lingkungan dan telah mampu untuk mengolah sampahnya, sehingga menghasilkan nilai ekonomi dari memilah sampah.
Sejak berhasil secara bertahap mengolah sampah organik dengan budidaya maggot dari tahun 2019-2022, dan telah mampu untuk mengolah sampah sebanyak 80 kg/minggu hasil dari mengumpulkan sampah rumah tangga dan mengambil dari pasar terdekat.
Kini, di tahun 2024, Matori dan kelompok Wiralodra mulai menginisiasi pengolahan sampah anorganik melalui pembuatan plakat dan sedang mencoba membuat berbagai olahan plastik dan yang lainnya.
Proses pengolahanya dimulai dari pengumpulan, penyortiran plastik sesuai jenis dan warna, pencacahan, pelelehan, pembentukan sesuai bentuk (molding), dan finishing dengan akrilik sehingga menjadi plakat yang bekerja sama dengan Tim Kreatif Lokal.
Satu buah cetakan plastik dalam kondisi rapih dihargai sebesar Rp100.000, dan selama 8 bulan proses sejak program pengolahan plastik dimulai pada bulan Februari 2023 sampai Oktober 2023 kelompok telah berhasil membuat 127 pcs plakat.
Artinya, kelompok telah mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp12.700.000 selama 8 bulan dan telah mampu meningkatkan taraf ekonomi kelompok Wiralodra.
Menurut Matori, pihak PT KPI Unit VI Balongan sangat membantu kinerja kelompoknya dalam proses pendampingan, hingga memberikan berupa peralatan dan pelatihan secara cuma-cuma.
"Alhamdulillah berkat dukungan tersebut hasil karya kelompok Wiralodra bisa terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat. Hingga produk plakat kami pernah dipesan dalam acara Kementerian Kelautan dan beberapa perusahaan lainnya," kata Matori, Minggu (27/10/2024).
Matori mengungkapkan, pada awalnya di Desa Balongan banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, membakar sampah, serta minim fasilitas pengelolaan sampah terpadu seperti tong sampah, tempat pembuangan sementara, dan belum adanya sistem pengumpulan sampah yang baik.
"Awalnya masyarakat juga belum paham mengenai konsep bahwa mengolah sampah dapat menjadi jalan rezeki karena dapat menghasilkan nilai ekonomi,” ujar Matori.
Pada tahap awal operasional Bank Sampah, Matori dan kelompok Wiralodra menginisiasi banyak kegiatan pengelolaan lingkungan dan pengurangan sampah terintegrasi.
Mereka menargetkan tujuan untuk menjadi pelopor penggerak kampung bebas sampah. Aktivitas kelompok ini terus berkembang hingga Matori mempelopori terbentuknya Wilayah Pengelolaan Daur Ulang Sampah yang dikenal dengan "Wiralodra".
Officer 1 CSR & SMEPP Pertamina RU VI, Andromedo Cahyo Purnomo, mengatakan pendampingan akan terus dilakukan meskipun bisa dikatakan mereka sudah bisa mandiri.
Ia menambahkan, dari awal kelompok Wiralodra berdiri banyak sekali rintangan dan hambatannya, dari penolakan adanya bank sampah oleh masyarakat sekitar takut mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitar dan yang lainnya.
"Seiring berjalannya waktu, masyarakat sedikit demi sedikit mulai memahami pentingnya adanya bank sampah yang digagas oleh kelompok Wiralodra tersebut. Ditambah lagi ada nilai ekonomis di dalamnya," ucap Andromedo Cahyo Purnomo.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Warga Desa Balongan sangat kreatif dalam mengelola sampah. Dengan membentuk Bank Sampah "Wiralodra" warga mampu mengolah sampah menjadi aneka kerajinan, bahkan bernilai ekonomis.
Kehadiran Bank Sampah 'Wiralodra' di bawah binaan PT KPI Balongan yang telah terbentuk sejak 2016 tersebut, kini telah mampu mengubah kebiasaan warga yang semula membuang sampah sembarangan menjadi lebih teratur dan melakukan pemilahan sampah.
Adanya Bank Sampah yang sangat luar biasa itu, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu, Dedi Taufik, langsung mengunjungi tempat tersebut dan melihat dari dekat mulai dari proses awal hingga menghasilkan kerajinan yang bernilai ekonomis.
Dalam kunjungannya, Pjs Bupati Indramayu didampingi Sekretaris Daerah Aep Surahman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Camat Balongan, serta fasilitator sampah di Kabupaten Indramayu.
Dedi Taufik mengatakan, apa yang dilakukan oleh Bank Sampah Wiralodra ini sangat luar biasa karena telah berdampak pada kehidupan masyarakatnya. Saat ini ada perubahan perilaku yang telah terjadi di lingkungannya.
Dia menambahkan, hasil kerajinan dari Bank Sampah ini bisa dibantu oleh pemerintah daerah terutama dalam pemasaran dan penggunannya.
"Ini harus terus kita kembangkan, jangan berhenti. Produk-produknya nanti bisa dibantu oleh pemerintah daerah,"ujar Taufik. (*)