Sritex Punya Utang di 28 Bank, Terbesar BCA Rp1,8 Triliun
JAKARTA - Sritex dinyatakan pailit dan memiliki sejumlah utang di 28 bank. Salah satu utang yang terbesar adalah utang Sritex di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
BCA mengaku terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex (SRIL) yang dinyatakan pailit. Berdasarkan informasi yang beredar, utang Sritex di BCA menjadi yang terbesar baik jangka pendek maupun jangka panjang.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan bahwa pihaknya menghargai langkah hukum kasasi yang sedang diajukan oleh Debitur yang bersangkutan dan terbuka untuk koordinasi lebih lanjut.
"BCA terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan pihak kurator yang ditunjuk oleh pihak pengadilan dalam rangka mencapai solusi dan/atau penyelesaian terbaik bagi debitur dan seluruh kreditur yang ada," jelas Hera dalam keterangan resmi, Minggu (27/10/2024).
Menurut Hera, saat ini rasio loan at risk (LAR) BCA mencapai 6,1 pada sembilan bulan pertama tahun 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9.
Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA juga berada di tingkat yang terjaga sebesar 2,1. Sedangkan pencadangan LAR dan NPL ada pada tingkat yang memadai, masing-masing 73,5 dan 193,9.
Secara rinci, utang di BCA yang bersifat jangka pendek senilai USD11.37 juta dan yang bersifat jangka panjang senilai USD71,31 juta. Berarti totalnya utang Sritex di bank swasta terbesar di tanah air ini mencapai USD82,68 juta.