Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Entri Baru di KBBI Tahun Ini

Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Entri Baru di KBBI Tahun Ini

Terkini | sindonews | Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:57
share

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ( Badan Bahasa ), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah gencar memperkaya kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ). Targetnya yakni menambah 200 ribu entri baru pada tahun 2024.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa Kemendikdasmen Imam Budi Utomo, mengungkapkan bahwa upaya ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya khazanah kosakata Bahasa Indonesia. "Kami sedang memperkaya sebagai sebuah kebijakan nasional, entry kosa kata bahasa Indonesia di dalam KBBI," ujarnya pada dalam Taklimat Media Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024, di Jakarta, dikutip Minggu (27/10/2024).

Untuk mencapai target tersebut, Badan Bahasa telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp14 miliar. Dengan anggaran yang signifikan ini, Badan Bahasa akan melibatkan berbagai pihak, termasuk leksikografer, pekamus, perguruan tinggi, hingga lembaga internasional seperti Oxford University dan Lexicom.

"Kami menyadari bahwa jika dilakukan secara bertahap dengan cara konvensional, akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai target 200 ribu entri. Oleh karena itu, kami mengambil langkah yang lebih masif dan radikal," tegas Imam.

Kolaborasi dengan lembaga internasional diharapkan dapat mempercepat proses penambahan entri baru. Data-data yang diperoleh dari Oxford University dan Lexicom akan menjadi bahan baku yang sangat berharga. Meskipun demikian, data-data tersebut masih perlu melalui proses penyuntingan dan adaptasi dengan kaidah Bahasa Indonesia.

Hingga saat ini, Badan Bahasa telah berhasil mengumpulkan sekitar 180 ribu entri baru. Sisanya, yakni 20 ribu entri, ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024.

Dengan penambahan entri baru yang masif ini, diharapkan KBBI akan menjadi rujukan utama bagi masyarakat dalam memahami dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan status Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO.

Sementara itu, seiring dengan Peringatan Sumpah Pemuda Badan Bahasa Kemendikdasmen secara konsisten mengembangkan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang kemudian menjadi ikon perayaan yang berpusat pada setiap bulan Oktober yang disebut dengan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS).

"Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra dilandasi oleh sebuah semangat dan kesadaran bahwa mengutamakan bahasa Indonesia, di samping melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing, merupakan tindakan untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional kita," ujar Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin.

BBS tahun 2024 digelar untuk memajukan peran bahasa dan sastra Indonesia di ranah nasional serta internasional. Pada tahun ini, rangkaian acara Bulan Bahasa dan Sastra diselenggarakan secara hibrida, melibatkan partisipasi daring dan luring untuk menjangkau lebih banyak kalangan di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia serta menciptakan keselarasan pemahaman antargenerasi dan antarkelompok terhadap nilai-nilai kebinekaan dengan menjunjung bahasa Indonesia.

BBS tahun ini dirayakan dengan mengusung tema Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas. Dengan tema tersebut, seluruh elemen masyarakat diajak untuk merenungkan kecerdasan berbahasa para pejuang pergerakan Angkatan 1928 melalui berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan sebagai ajang untuk bertukar gagasan, berkompetisi, dan berbagi apresiasi serta informasi.

Tema Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas juga sejalan dengan harapan bangsa Indonesia untuk meraih cita-cita Generasi Emas 2045 dalam rangka menyongsong 100 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia. "Bulan Bahasa menjadi momen untuk menguatkan kedaulatan kebahasaan kita di bidang pendidikan," ujar Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah.

Sementara Imam menambahkan berbahasa cerdas berarti memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni, baik secara reseptif maupun produktif, untuk keperluan sintas, sosial, keprofesian, dan keilmiahan. "Berbahasa cerdas juga bermakna mampu melihat potensi penggunaan bahasa untuk diolah dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Topik Menarik