Keajaiban Alquran dan Sains soal Proses Fotosintesis
KEAJAIBAN Alquran dan sains soal proses fotosintesis daun bakal diulas dalam artikel ini. Fotosintesis merupakan proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun yakni klorofil.
Daun bisa memanfaatkan langsung energi yang datang dari sinar matahari. Sel tumbuhan kemudian bias mengubah energi itu menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk nutrien.
"Tafsir Ilmi: Tumbuhan dalam perspektif Alquran dan Sains" yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan proses fotosintesis tumbuhan tersebut.
Proses ini melibatkan kloroplas dan tilakoid yang terdapat dalam kloroplas, organisme yang memberi warna hijau pada daun.
Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Organisme ini hanya dapat dilihat bentuk utuhnya melalui mikroskop serta satu-satunya "pabrik hijau" di bumi yang dapat mengubah serta menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.
Debat Perdana Calon Bupati Lotim, Paslon Nomor urut 5 SJP Tak ada Persiapan Khusus: Mengalir Saja
Diprediksi setiap tahun proses ini menghasilkan paling tidak 200 miliar ton bahan organik yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan.
Sementara itu, Alquran menyebut "pabrik hijau" atau kloroplas itu dengan nama Al-Khadir yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "green substance".
Di kloroplas tersebut tumbuhan memanfaatkan energi matahari untuk mengubah bahan asupan menjadi energi kimia, hingga akhirnya menghasilkan berbagai bagian lainnya dari tumbuhan itu.
Penjelasan soal fotosintesis tumbuhan dapat ditemukan dalam ayat Alquran berikut ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." (Quran Surat Al An'am Ayat 99)
Ayat Alquran tersebut memberikan penekanan khusus saat pembentukan buah (dengan daun yang berwarna hijau) dimulai, dalam kaitannya dengan kematangan buah (ketika tidak ada lagi buah baru terbentuk karena sebagian daunnya mulai berwarna kuning dan sel-sel di dalamnya mati). Ilustrasi ini tampak jelas pada tanaman padi-padian.