Ini Tampang 7 Pelaku Penusukan 2 Santri di Yogya yang Picu Demo Besar-besaran

Ini Tampang 7 Pelaku Penusukan 2 Santri di Yogya yang Picu Demo Besar-besaran

Terkini | okezone | Selasa, 29 Oktober 2024 - 18:56
share

YOGYAKARTA - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menepati janjinya yang disampaikan di depan ribuan santri yang melakukan aksi unjuk rasa di Mapolda DIY, Selasa (29/10/2024) siang, dengan menampilkan 7 tersangka pelaku penusukan serta pengeroyokan terhadap 2 orang santri. 

Tanpa menggunakan sabo atau penutup kepala, 7 orang pelaku penusukan dan pengeroyokan dihadirkan dalam press rilis di Mapolresta Yogyakarta. 

Ketujuh tersangka tersebut semuanya berasal dari luar Jawa. Satu di antaranya adalah provokator. 

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan 7 orang tersebut ditangkap di beberapa tempat persembunyian mereka. Ketujuh orang yang diamankan adalah V, F, J, Y, E alias N, T, R alias C. 

"Kami amankan berdasarkan keterangan dua pelaku awal yang kami ringkus," ujar Kapolresta. 

Pengungkapkan itu berawal dari dua pelaku awal yang telah ditangkap terlebih dulu. Kapolresta mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, penyelidikan yang mereka lakukan di lapangan, pihaknya bisa mendapatkan nama-nama dari orang tersebut.

"Mereka yang kami amankan itu pelaku penganiayaan maupun yang pertama dan yang kedua. Kemudian kami bisa mengamankan 7 orang," tambahnya.

 

Namun, meski sudah menangkap 7 pelaku, untuk senjata tajam yang digunakan polisi masih belum menemukannya. Pihaknya juga masih mendalami peran masing-masing dan untuk pelaku penusukan, pihaknya masih mendalami. 

Kapolresta menambahkan, jika nanti dari hasil pendalaman ditemukan pelaku lain, maka polisi akan segera memburunya dan mengamankannya. Dan dari tujuh pelaku yang diamankan, ada satu tersangka yang disinyalir menjadi provokator. 

"R atau C ini provokator. Bisa dikatakan dia adalah otaknya, sedangkan yang lain eksekutor. Provokasi, tentunya dia dengan menyuruh ke suatu tempat, kemudian membuat keonaran, itu masuk provokasi," ujarnya. 

Topik Menarik