13 Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari yang Bisa Jadi Sumber Inspirasi

13 Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari yang Bisa Jadi Sumber Inspirasi

Terkini | inews | Selasa, 29 Oktober 2024 - 21:10
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh cerpen kehidupan sehari-hari jadi suatu tulisan yang menarik untuk dibaca. Cerita ini ditulis dari pengalaman si penulis itu sendiri ataupun orang lain.

Melansir Rohman (2020), pada bukunya yang berjudul Pembelajaran Cerpen, cerpen adalah penyajian suatu keadaan tersendiri atau suatu kelompok keadaan tersendiri atau suatu kelompok keadaan yang memberikan kesan yang tunggal pada jiwa pembaca.

Pada umumnya, cerpen ditulis dengan dari 250 kata sampai 10.000 kata. Berbagai hal pun bisa dijadikan sebagai tema utama dalam setiap cerpen. Salah satunya tentang kehidupan ataupun aktivitas sehari-hari.

Melansir berbagai sumber, Selasa (29/10/2024), berikut contoh cerpen kehidupan sehari-hari.

Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari

1. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Tragedi HP Baru

Kelas 9 SMP Internasional digegerkan dengan kehilangan handphone Yasmin. Handphone tersebut merupakan handphone model terbaru yang dibelikan orangtuanya di Singapura. Dengan cemas, Yasmin menyuruh teman-teman sekelasnya untuk membuka tas mereka.

Pasti ada yang iseng kan? Coba buka tas kalian dong! paksa Yasmin.

Satu persatu Yasmin melihat tas-tas temen sekelasnya, namun tidak membuahkan hasil. Handphone-nya masih belum ditemukan.

Tuhkan, orang nggak ada yang ngambil handphone kamu Yasmin! Lagian kita juga punya kali Nicole merasa tidak diterima kalau ia pun dituduh oleh Yasmin.

Sorry guys, tapi aku curiga ke Fitri. Dia kan HP nya masih jadul. Mungkin nggak sih dia yang ngambil? seolah belum terima handphone-nya hilang, ia menuduh Fitri yang merupakan murid beasiswa di sekolah internasional tersebut.

Nggak tau deh, coba tanya aja. Nicole menjawab seperti acuh tak acuh lalu pergi meninggalkan Yasmin.

Yasmin pun menemui Fitri yang sedang asik membaca buku di mejanya. Yasmin yakin bahwa handphone-nya diambil Fitri. Betapa kaget Fitri ketika dituduh seperti itu.

Untuk apa aku ngambil punya orang, Yasmin? Yang ada bikin aku kena peringatan dari sekolah dan malah dikeluarkan, bantah Fitri

Udah ngaku aja deh! cecar Yasmin.

Tiba-tiba Miss Wirna memasuki kelas. Di tangannya tergenggam handphone berwarna hitam yang mengkilat, yang tidak lain tidak bukan adalah milik Yasmin.

Yasmin, ini handphone kamu ya? Tadi ketinggalan di ruang guru pas kamu nganterin tugas, kata gurunya.

Sontak Yasmin menciut karena malu. Ia pun langsung mengambil handphone dari tangan Miss Wirna dan meminta maaf kepada teman-temannya, secara khusus kepada Fitri yang sudah ia tuduh.

2. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari "Lantunan XI IPA 3

Acara classmeeting memang sangat ditunggu-tunggu. Setelah menghadapi ujian semester, kegiatan yang tepat adalah mengadakan beragam lomba antarkelas untuk mengisi kekosongan sebelum bagi rapot. Lomba yang paling banyak peminatnya adalah lomba band. Banyak kelas yang sudah mempersiapkan lomba tersebut, tak terkecuali kelas XI IPA 3

Yuda, Dana, Teguh, dan Novri sangat bersemangat dengan lomba tersebut. Mereka sudah berlatih bahkan sebelum ujian semester berlangsung. Mereka juga yakin bisa memenangkan hadiah dan membuat kelas XI IPA 3 bangga.

Hingga hari H tiba, mereka berempat menaiki panggung dan menyanyikan lagu Ceria-Jrocks. Tanpa diduga-duga, banyak penonton yang menyukai pertunjukan mereka bahkan sampai maju dan menari di bawah panggung. Mereka pun sangat puas dan tersenyum bahagia. Namun hal itu memudar ketika pengumuman pemenang.

Tak disangka, juara 1 lomba band dimenangkan oleh XI IPA 1. Sontak mereka tidak terima, karena menurut penonton lainnya pun penampilan XI IPA 1 terkesan biasa saja. Apalagi ditambah desas-desus bahwa salah satu juri band adalah Pak Cipto yang merupakan wali kelas XI IPA 1. Sejak saat itu lah hubungan XI IPA 1 dan XI IPA 3 mulai memanas.

Dapet piala dari wali kelas sendiri aja bangga, yaa, ujar Dana ketika rombongan XI IPA 1 melewati lorong kelas.

Iya nih padahal penonton tau mana yang bagus dan yang nggak, Novri menimpali.

Kan ada juri, ya suportif aja sih, Jaka ketua band XI IPA 1 membela diri.

Adu mulut tersebut terus terjadi beberapa menit. Bahkan mereka hampir mau saling serang satu sama lain. Untungnya Bu Tari selaku guru BK melihat mereka dan langsung membubarkan gerombolan tersebut. Bu Tari pun menyuruh mereka untuk saling bermaafan. Dengan terpaksa, Yuda dkk meminta maaf terlebih dahulu daripada memperpanjang masalah.

Di pojok kelas XI IPA 3, Yuda dkk betekad untuk memenangkan kompetisi band di semester depan. Terlebih lagi jika saingannya adalah grup dari XI IPA 1.

3. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Tugas dan Kenangan

Tugas TIK ini cukup membingungkan. Pasalnya Pak Haris selaku guru TIK menyuruh kami membuat video berdurasi 10 menit yang menggambarkan kehidupan kelas. Tugas tersebut menurutnya bisa menjadi cerita kehidupan sehari-hari tentang pelajar di tahun 2022.

Dari 40 orang murid, Pak Haris membaginya empat kelompok. Aku dinobatkan menjadi ketua kelompok satu yang beranggotakan Via, Guntur, Dini, Kiara, Joni, Ridwan, Bakti, Winda, dan Tasya. Padahal, keterampilan mengedit video sangat mengkhawatirkan.

Setelah berdiskusi panjang, akhirnya kami membagi tugas dan menemukan tema video. Untungnya ada Guntur dan Winda yang bisa mengedit video, maka tugas tersebut kuserahkan pada mereka. Teman-teman yang lain membantuku untuk membuat konsep, menyiapkan properti, dan pengambilan video nantinya.

Kata Pak Haris dikumpulin dua minggu lagi. Tapi, kita mulai besok ya bikin videonya. Biar cepet beres. ajakanku tersebut disepakati oleh yang lain.

Kami pun memulai shooting video di hari berikutnya. Tema yang diambil untuk tugas tersebut berkonsep A day in my life dan yang menjadi talent-nya adalah Kiara. Kami pun merekam kegiatan Kiara dimulai dari bangun tidur, pergi ke sekolah, belajar, sampai kembali lagi ke rumah.

Setelah selesai merekam video, tahap berikutnya adalah editing. Namun ternyata, file rekaman ketika Kiara berada di sekolah terhapus.

Kamu sih nggak hati-hati Joni. file-nya ilang kan, ujar Via menyalahkan kecerobohan Joni.

Ya ku kira udah dimasukin ke laptop, Via. Makanya kuapus, memori kameranya penuh tau, Joni membela diri.

Udah-udah. Mau nggak mau kita rekam ulang, Aku menengahi perdebatan mereka. Untungnya, waktu pengumpulan masih lama. Akhirnya kami pun merekam ulang bagian yang hilang tersebut.

Dua minggu berlalu dengan cepat, proses editing pun cuma menghabiskan waktu sekitar lima hari. Di hari H tugas video kami pun dikumpulkan. Satu persatu, video dari setiap kelompok ditayangkan. Ada video yang mewawancarai murid serta wali kelas, ada juga yang membuat video tentang hal-hal konyol di dalam kelas. Hingga tiba lah penampilan video dari kelompok kami.

Dari video-video yang ditampilkan, aku menjadi mengerti mengapa Pak Haris menyuruh kami membuat tugas video yang cukup rumit. Walaupun banyak rintangan dalam membuatnya, ternyata kami sangat senang melakukannya. Beragam video tersebut juga bisa menjadi kenang-kenangan ketika kamI sudah tidak bersekolah.

4. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Cinta di Tengah Ekstrakurikuler

I was enchanted to meet you

Lagu itu terus aku senandungkan berkali-kali, berhari-hari. Karena 99,9 aku merasakan hal yang sama dengan Taylor Swift yang menyanyikan lagu tersebut. Kurasa, 99,9 orang di dunia juga pernah merasakan hal yang sama; menyukai orang sampai terpesona setiap kali ketemu, tapi sayangnya tidak bisa dimiliki.

Hal itu terjadi ketika aku memasuki sebuah ekstrakurikuler atau ekskul jurnalistik. Di sanalah aku mengenal Kak Nando. Ia salah satu anggota senior jurnalistik dalam bidang fotografi. Pertama kali bertemu dengannya, aku sudah tau bahwa aku jatuh cinta kepadanya.

Lalu, kedua kalinya aku memang merasakan perasaan itu. Di tambah saat masa orientasi anggota baru, ia terus mengajariku memotret menggunakan DSLR dengan sabar.

Objeknya di tengah ya Dira, habis gitu baru jepret, Ia mengarahkan kameraku yang tadinya condong ke kiri.

Sejak saat itu, selalu ada percakapan hangat lewat WhatsApp. Aku membagikan duniaku, dan dia pula tak ragu memberikan dunianya kepadaku. Namun, entah mengapa aku selalu menghindar dan kikuk jika berhadapan dengannya secara langsung. Sebisa mungkin aku akan bersikap biasa saja jika harus seruangan dengannya, apalagi ketika harus kumpul ekskul.

Hanya saja, memang selalu tak ada yang jelas dengannya. Sementara aku pun tak berani mengungkapkan perasaanku sesungguhnya. Kak Nando tak tahu bahwa seringkali aku diam-diam melewati kelasnya dan menengok ke bangkunya. Ia tak tahu bahwa alasanku bertahan di ekskul jurnalistik tersebut adalah dirinya. Ia tak tahu juga bahwa keberadaannya sudah cukup bagiku.

Hingga akhirnya aku mengetahui bahwa ia kembali bersama mantan kekasihnya, yang selalu ia ceritakan.

5. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Satpam

Pagi itu aku yang sedang sarapan dengan tenang tiba-tiba tersedak karena melihat jam sudah pukul 6.40 Aku menggowes sepeda dengan cepat. Sialnya gerbang sekolah sudah ditutup dan pak satpam dengan wajah kesal berkata padaku di balik gerbang.

Lalu dibukakannya pintu gerbang itu, namun aku dan beberapa murid lain dihukum dengan berdiri di halaman depan sekolah sampai jam pertama selesai. Aku melirik pos satpam, sebuah tempat dimana laki-laki itu setiap pagi datang dan bekerja sampai sore hari tiba.

Namanya adalah Pak Bejo, tapi anak-anak sering memanggilnya Mang Ojo, entah aku tak tau siapa pencetus panggilan tersebut pada Pak Bejo. Dia sangat popular di SMA Negeri 4 Surabaya karena dekat dan ramah dengan murid-murid, khususnya murid laki-laki.

Lama setelah itu aku juga semakin akrab dengan satpam tersebut, yang kawan-kawanku selalu memanggilnya Mang Ojo. Pernah suatu ketika dia menceritakan kepadaku dan kawan-kawanku tentang dia sewaktu seusia kami.

Dulu, Mamang pernah sekolah seperti kalian. Tapi mamang tidak bisa melanjutkannya hingga selesai, karena orang tua mamang tidak bisa membiayainya imbuh dia dengan senyum menutupi.

Kalian, harus memanfaatkan kesempatan kalian untuk mengais ilmu disini, makanya mamang suka marah pada kalian yang suka terlambat masuk sambungnya.

Dia kemudian melanjutkan ceritanya. Ternyata di rumahnya dia menyediakan perpustakaan mini untuk para tetangganya yang ingin sekolah namun terkendala ekonomi keluarga. Aku pun sangat kagum dengan perjuangan Pak Bejo.

Ditengah biaya hidup yang semakin susah, kulit kian keriput serta rambut kian memutih, dia masih bisa membantu orang-orang di sekitarnya. Terimakasih, Pak.

6. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Awal Mula Bertemu dengan Sahabat

Aku adalah seorang siswi di SMP Matahari. Aku ingin menceritakan sedikit tentang masa laluku bertemu dengan mereka yang kini menjadi sahabatku. Bermula dari gedung sekolah, aku bertemu dengan Violet yang saat itu sedang bermain bulu tangkis.

Ya, aku adalah penggemarnya. Awalnya, aku pertama kali melihatnya di kejuaraan bulu tangkis. Dengan semangatnya yang membara dan cara bermainnya yang bagus, ia berhasil menduduki peringkat satu tingkat nasional.

Ini membuatku termotivasi untuk bisa masuk ekskul bulu tangkis dan akhirnya aku mendaftarkan hari ini.

Awalnya aku tidak mengenalnya, namun aku beranikan diri untuk berkenalan karena kekagumanku dengan cara bermainnya yang memukau.

Hai gue Yeni. Tadi gue sempet liat lo main bulu tangkis. Gila, keren banget sih.. Aku boleh dong diajarin, kataku.

Hai Yeni, gue Violet. Kalau begitu, ayo kita tanding. Nanti, lo juga akan lancar dan bisa main kayak gue, sambutnya.

Akhirnya kami berduel. Rasanya mengasyikkan bermain bersamanya. Tak terasa waktu sudah sore, keringat kami bercucuran. Karena lelah kami istirahat sambil bersandar di tembok.

Mainmu asyik juga. Lo gak terlalu kaku pasti udah pernah belajar bulu tangkis sebelumnya ya?, tanya Violet.

Iya, gue belajar dari ayah. Tapi, ya itu hanya tidak profesional. Gue baru hari ini masuk ekskul bulu tangkis, jawabku dengan gugup berada di samping orang yang kukagumi.

Wah baru pertama kali masuk ekskul ya. Pantas saja aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Kalau gue nilai-nilai sih permainan lo sebagai pemula oke juga. Tinggal diasah aja. Kali aja lo bisa lebih dari gue, tuturnya sambil tersenyum.

Mendengar pernyataan tersebut membuatku senang bukan kepalang. Aku semakin termotivasi untuk bisa sebanding dengannya. Kuputuskan untuk giat latihan. Tak pernah satu hari pun aku absen untuk datang latihan.

Aku dan Violet juga semakin dekat. Ia pada dasarnya adalah anak yang baik dan tidak pelit membagikan ilmunya. Beruntungnya aku menjadi penggemarnya dan aku tidak menyesal dulu memberanikan diri untuk berkenalan.

Kini, aku tidak hanya penggemar, tapi juga sahabat dari Violet. Kita juga saling support ketika mengikuti perlombaan kejuaraan.

7. Contoh Cerpen Kehidupam Sehari-hari Pelajar di Pelosok Desa

Murid baru itu bernama Clara. Dia pindahan dari kota Jakarta yang kini terpaksa harus tinggal di pedalaman Bogor karena mengikuti dinas ayahnya. Sejak pertama kedatangannya, ia sangat syok dengan kondisi sekolah dan kegiatan belajar mengajar.

Karena terbiasa tinggal di kota, Clara merasa bahwa semuanya akan sama saja seperti di sekolah yang dulu. Ternyata, ketika di masuk di kelas 8B, ekspektasinya menurun. Kalo dulu, ruangan belajar sangat nyaman dan kondusif dengan menggunakan AC. Tapi, ketika di sekolah baru ia tercengang karena fasilitasnya jauh dari bagus.

Clara berusaha beradaptasi dan tetap belajar semaksimal mungkin. Dia pun mulai mendapatkan teman yang bernama Indah. Baginya, Indah sangat membantu supaya bisa cepat beradaptasi.

Di sini penyampaian materi pelajarannya jauh lebih lambat ya Indah, Clara mengajak bicara saat jam istirahat sambil minum es kelapa di plastik.

Oh, iya, mungkin karena waktu itu, buku paket yang dikasih pemerintah telat dateng. Ajarin aku dong Clara materi yang belum disampein bu guru tapi di sekolah kamu yang dulu udah pernah diajarin, pinta Indah.

Wahh boleh banget, respons Clara.

Sepulang sekolah kali ya, di saung belakang rumahku. Kan enak tuh belajar sambil liat pemandangan, ajak Indah sambil menawarkan fasilitas rumahnya.

Clara langsung mengangguk setuju tawaran Indah. Indah adalah anak kepala desa yang cukup beruntung di desa tersebut.

Sepulang sekolah, Clara tidak langsung pulang ke rumahnya. Tapi membagikan materi yang belum disampaikan di kelas. Tidak cuma Indah, ada beberapa teman lainnya yang ikut bergabung di kelompok belajar tersebut.

Clara jadi menyadari, bahwa walaupun jauh dari kota, teman-teman barunya di desa tetap menjadi pelajar yang semangat untuk menimba ilmu. Clara sudah bertekad, kalo ada tugas tentang menulis cerpen kehidupan sehari-hari seorang pelajar, ia akan menceritakan tentang teman-teman barunya di desa.

8. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Bersih-bersih Sekolah

Setiap hari Jumat, SMA Tunas Rimba selalu mengadakan bersih-bersih sekolah. Rendy merupakan ketua kelas 12 IPS 3 mulai mengajak teman sekelasnya untuk bersih-bersih.

Rendy adalah anak laki-laki tampan dan rajin. Dalam akademik dia cukup pintar, namun dia sangat jago dalam hal olahraga. Dia hobi bermain sepak bola. Tidak hanya itu, di kelas Rendy terkenal sosok yang suka bersih-bersih.

Hari Jumat menjadi rutinitas wajib Rendy untuk mengajak temannya untuk bersih-bersih. Namun Jumat kali ini Rendy terlihat sedikit agak berbeda, dia sedikit tegas kepada teman-temannya yang tidak ingin ikut bersih-bersih.

Hari ini guru akan masuk ke ruang kelas. Jika guru melihat ada ruang kelas yang tidak bersih, maka jam pulang akan ditunda. Kalau kalian ingin cepat pulang, ikut bantu bersih-bersih jangan ada yang hanya duduk saja Ucap Rendy.

Semua temannya mengikuti apa kata Rendy karena ingin cepat pulang. Setelah selesai bersih-bersih tiba saatnya guru datang untuk melihat masing-masing kelas. Saat tidak di ruang kelas 12 IPS 3, guru cukup takjub karena ruang kelasnya sangat bersih.

Sebagai apresiasi karena telah membuat ruang kelas menjadi bersih, Ibu guru mengizinkan anak 12 IPS 3 pulang. Semua anak-anak berteriak senang, dan mereka bergegas pulang.

9. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Pukul 11 di Ruang Kelas

Cuaca siang yang terik ini membuat suasana kelas sangat penat. Apalagi dengan AC yang freon nya sudah habis menambah suhu ruangan panas. Sementara pelajaran selanjutnya adalah Fisika. Bukankah otak akan semakin meledak?

Aku yang duduk di paling depan pun merasakan malas belajar juga. Bagaimana tidak, seharusnya saat kondisi seperti ini adalah pergi keluar, membeli es serut, sambil mencari angin tanpa memikirkan pelajaran. Namun, hal itu cuma jadi angan karena Bu Witri sudah memasuki kelas. Terpaksa, kondisi kelas yang tidak kondusif harus tetap dijalani dengan belajar Fisika.

Selamat siang anak-anak, kita melanjutkan materi tentang Hukum Pascal yaa, Bu Witri memulai pelajaran seperti biasa.

Sepuluh menit pertama masih baik-baik saja, tapi menit berikutnya mulai muncul bibit-bibit kegaduhan. Hasan dan Ridwan yang duduk dua bangku di belakangku mulai berbincang sambil mengibas-ngibaskan bukunya. Lalu satu persatu murid lain mulai bolak-balik WC dan kelas. Hal tersebut ternyata disadari oleh Bu Witri.

Kalian ini nggak siap belajar, ya?

Sontak semua orang di kelas pun diam. Tiara dan Ria yang tadinya mau izin ke WC pun tidak jadi keluar kelas.

Materi kita masih banyak, Ibu ngajar bukan buat kepentingan ibu. Tapi buat kalian,

Tapi kita lagi nggak fokus belajar, Bu. AC nya mati panas banget. Hasan yang ceplas ceplos berani menimpali omongan Bu Witri.

Oke kalo gitu, Ibu nggak akan ngajar kalian. Ternyata kalian memang nggak butuh pelajaran Ibu dan malah mementingkan AC terlihat jelas wajah Bu Witri yang memerah dan menahan tangis.

Ia pun membereskan buku-buku di mejanya dan bergegas keluar ruangan kelas. Tanpa menoleh ke belakang lagi meninggalkan aku dan teman-temanku yang kebingungan dan merasa bersalah.

Putri, gimana dong? Hasan sangat merasa bersalah dan meminta pendapatku.

Hmm.. Yaudah habis pulang sekolah kita semua minta maaf aja. Sekarang biarin Bu Witri tenang dulu

Saat bel pulang sekolah berbunyi, aku dan teman-teman sekelas pun menuju ruangan guru. Bu Witri pun masih berada di mejanya. Kami dengan tulus meminta maaf karena bukan kemauan kami membuat Bu Witri marah. Bu Witri pun meminta maaf juga karena tersulut emosi.

10. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Mencontek

Waktu itu, saat aku masih duduk di bangku SMP, aku mengerti tentang apa itu kejujuran. Pilihan untuk berbohong dan jujur, hal itu yang aku hadapi saat aku menghadapi ujian sekolah. Saat ujian, teman sekelasku banyak yang mencontek dengan berbagai cara. Ada yang membawa catatan kecil hingga menyembunyikan buku di bawah meja.

Zi, lo mau nyontek ga? Gue bawa contekan nih bisik Fadlan di sebelahku saat ujian berlangsung. Wih! Boleh juga ucapku dengan mengambil kertas kecil darinya. Pada saat itu, aku masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran. Aku akan mencontek jika menghadapi ujian matematika, fisika hingga kimia, karena aku kurang begitu suka dengan angka. Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, aku dan teman-temanku begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan.

Setelah ku terima raport dari wali kelas, lalu wali kelasku mengatakan bahwa aku naik kelas. Namun, saat aku membuka rapor itu aku melihat nilai pelajaran matematika, fisika serta kimia mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan kurang dari rata-rata. Saat itu ku merenung, bernostalgia di saat aku ujian dan mencontek di salah satu mata pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat nilai buruk.

Sementara mata pelajaran yang lain yang aku kerjakan dengan kemampuanku meraih hasil yang baik. Lalu hal tersebut aku terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya.

Ketika ujian nanti, diriku niatkan untuk berusaha jujur dalam mengerjakan soal yang diberikan, sesulit apapun. Kali ini materi yang telah aku pelajari dan yang diajarkan guruku di kelas semuanya keluar. Tanganku menuliskan jawaban di LJK dengan tenang tanpa suatu keraguan.

Hingga akhirnya pelaksanaan ujian pun selesai, kini hanya tinggal menunggu hasilnya. Hari pembagian rapot pun tiba. Aku kembali tegang dengan hasil yang akan aku dapat nanti.

Kemudian ibu wali kelas membacakan satu per satu para siswa yang meraih peringkat lima besar paralel hingga tepat pembacaan siswa yang meraih peringkat pertama Siswa yang meraih peringkat pertama adalah ucap ibu wali kelas, Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari ibu wali kelas tersebut.

Gozi Faziano ucapnya sambil mengarahkan matanya padaku. Diiringi bahagia dan harus atas kerja kerasku belajar selama ini tidak sia-sia. Kemudian semua teman memberi selamat padaku, lalu ibu wali kelas mengatakan padaku bahwa peraih peringkat pertama akan mendapat beasiswa sekolah di SMA.

Diriku begitu senang mendengarnya. Anggapanku tentang kejujuran itu memang benar kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit.

11. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Monoton

Pagi ini seperti biasa aku berangkat pukul 06.15 WIB dari rumah. Perjalanan yang cukup singkat karena sekolahku hanya berjarak 3 km dari rumah ini rasanya berbeda. Sambil dibonceng oleh ayah dengan motor kesayangannya, aku pun memandangi setiap sudut jalan.

Sampai di sekolah, disambut dengan seorang satpam humoris yang selalu melontarkan candaan ala bapak-bapak. "Pagi nak, tahu gak burung apa yang selalu nolak? tanya Pak Satpam kepadaku dengan senyumannya. "Apa tuh Pak?" jawabku penasaran. "Burung gakgak, hahaha", ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak. Aku pun hanya meringis melihat tingkahnya.

Rutinitas ini hampir ku lalui setiap hari dari Senin hingga Jumat. Tibalah pukul 14.00 WIB, aku pun dijemput oleh kakakku. Menyusuri jalan yang sama, seperti saat berangkat dengan ayah.

"Masak apa hari ini Bu?" tanyaku kepada Ibu yang sedang memanaskan lauk untuk ku makan. "Ikan kuah kuning Yul," jawabnya sambil menaruh mangkuk di meja makan. Memang, setiap pulang sekolah aku harus makan. Sebab, jam 3 nanti aku harus berangkat les di salah satu LBB di kotaku.

Setelah menghabiskannya, aku pun bergegas ke kamar dan merebahkan diriku ke kasur. "Ah... enak sekali," gumamku sambil merasakan kenikmatan tidur di kasur setelah sekian lama dari pagi hingga sore harus duduk mematung mendengarkan guru ceramah.

Setiap harinya, kegiatanku cukup monoton dengan diawali bangun pagi, berangkat sekolah, hingga harus menuju tempat les. Meskipun rasanya lelah, tapi aku senang bisa melakukan berbagai hal.

12. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Tidak Semua Seberuntung Kita

Malam minggu sehabis pulang dari rumah teman, ibu mengajakku ke pasar tradisional yang letaknya di perempatan, kira-kira sekitar 500 meter dari rumah.

"Ky, besok pagi temani Ibu ke pasar ya, mumpung besok kamu libur sekolah. Bapak kamu pengin dimasakin sayur buncis dan ikan asin...," ucap ibu.

"Baik bu...," jawabku sembari membaringkan badan di tempat tidur.

Keesokan harinya, sehabis mandi aku memanaskan motor dan mengisi bensin di warung sebelah sebelum menuju pasar, aku pun melihat ibu sudah bersiap-siap untuk berangkat.

Sesampainya di pasar, sungguh tersentuh hatiku melihat seorang peminta-minta di samping tempat parkir, memegang sebuah buku bertuliskan "Belajar Menulis dan Membaca".

Sontak saja air mataku mengalir perlahan menyaksikan kenyataan tersebut. Aku mulai menyadari betapa banyaknya orang-orang di luar sana yang tidak punya kesempatan bersekolah secara formal.

Karena merasa iba dan kasihan, aku berinisiatif untuk memberikannya makanan serta beberapa buku pembelajaran, tanpa sepengetahuan ibu.

Sembari menunggu ibu selesai belanja, aku bergegas membeli beberapa jenis makanan serta buku bahan bacaan untuk si peminta-minta tersebut.

Di tengah obrolan dengan anak itu, aku melihat ibu sudah sampai di parkiran. Aku pun pamit dari anak tersebut dan dia benar-benar berterima kasih kepadaku.

"Bu, udah lama...?" Tanyaku.

"Belum. Kamu dari mana aja tadi...?" Tanya ibu penasaran.

"Dari situ, Bu....," ucapku sambil menunjuk ke arah anak tersebut.

"Aku membelikannya makanan dan buku. Aku sangat kasihan dengannya yang kurang beruntung baik dari segi ekonomi maupun pendidikan," sambungku.

"Bagus, akhirnya kamu menyadari bagaimana dunia ini menciptakan perbedaan, dan itulah yang harus selalu disyukuri setiap manusia. Jadikan kenyataan pagi ini sebagai motivasi dan inspirasi bagi kamu, untuk tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu...," tuntas ibu.

"Baik bu, aku tidak akan menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada..," tutupku.

Kemudian aku dan ibu langsung pulang menuju rumah.

13. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Akibat Tidak Disiplin

Roni seorang karyawan di salah satu PT swasta, ia termasuk karyawan yang pintar namun ia kurang disiplin sering terlambat dan menyepelekan tugas yang dipercayakan kepadanya.

Suatu hari Roni ditugaskan mengerjakan proyek di luar kota, karena di rumah ia tidak pernah bisa bangun jika tidak dibangun oleh ibunya, di luar kota ia tidak bisa bangun sendiri, hal ini bukan hanya menyebabkan ia telat bekerja namun juga kehilangan proyek berharga perusahaan tempat ia bekerja.

Keesokan harinya setelah ia kembali ke ibu kota dan masuk kantor, ia dipanggil atasannya.

"Apa yang kamu lakukan Roni kenapa kamu tidak menghadiri pertemuan itu," tanya atasan Roni.

"Saya tidak bisa bangun pagi jika tidak dibangunkan ibu saya pak," jujur Roni.

"Saya kecewa kamu menyepelekan tugas dari saya dan merusak kepercayaan saya, kesalahanmu fatal namun karena kamu telah banyak membantu perusahaan saya, saya tidak akan memecat kamu namun maaf kamu harus turun jabatan," tegas atasan Roni

"Baik pak," balas Roni membantah pun percuma ini salahnya.

Dari sana Roni bertekad untuk bisa hidup lebih disiplin lagi dari sebelumnya.

Itulah ulasan mengenai contoh cerpen kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik