Trafo Listrik Meledak, Debat Publik Pertama Calon Bupati Barru 2024 Ditunda
BARRU - Debat publik pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barru 2024 berlangsung di Gedung Islamic Centre Kabupaten Barru pada Rabu (30/10/2024) diwarnai suasana panas, baik dari perdebatan sengit para kandidat maupun kondisi ruangan yang kurang sejuk. Minimnya pendingin ruangan membuat para peserta dan tamu undangan terlihat kepanasan selama acara berlangsung.
Debat ini mengusung tema "Mewujudkan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berkeadilan", yang menjadi dasar bagi ketiga pasangan calon dalam memaparkan visi mereka terkait arah pembangunan Barru. Tiga pasangan calon tersebut adalah:
- Paslon nomor urut 1 : H. Aras - Aska Mappe (Araska)
- Paslon nomor urut 2 : Dokter Ulfa - Mudassir Hasri Gani (Ulfa-MHG)
- Paslon nomor urut 3 : Andi Ina Kartika - Abustam (Inimi)
Debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi masing-masing kandidat, namun di tengah sesi, listrik mendadak mati sehingga mengganggu jalannya acara. Insiden ini memperlihatkan kurangnya kesiapan teknis pelaksanaan debat. Ketiga pasangan calon juga mengkritik fasilitas yang kurang memadai, termasuk kipas pendingin dan sistem suara yang dinilai kurang optimal.
Ketua KPU Pangkep, Abdul Syafah B, menyampaikan bahwa rapat bersama antara KPU Barru dan para pasangan calon menghasilkan keputusan untuk menunda pelaksanaan debat pertama ini.
"Debat akan dilanjutkan pada 13 November 2024, di salah satu hotel di Makassar. Debat pertama dan kedua akan disatukan pada acara tersebut," ujar Abdul.
Keputusan ini diambil setelah ditemukan adanya kendala teknis, termasuk trafo listrik yang meledak, yang mengakibatkan aliran listrik terputus.
Meski debat kali ini terhenti,Calon Bupati Barru nomor urut 2, Dokter Ulfa menanggapi hal ini, ia menyampaikan harapannya agar pada acara-acara d mendatang, fasilitas dapat lebih kondusif dan nyaman.
"Mudah-mudahan ke depannya tempatnya bisa lebih kondusif. Namun, ini juga terkait anggaran. Kalau memang kemampuan tempatnya di sini seperti ini, kita tidak bisa memaksa lebih. Toh, kita ini baru calon, belum memegang kendali penuh," ujar Dokter Ulfa.