Pemprov Jakarta Bakal Gratiskan Sewa Selama 6 Bulan bagi Warga Kolong Tol agar Pindah ke Rusun
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, akan menggratiskan biaya sewa selama 6 bulan bagi warga kolong tol baik di wilayah Jakarta Barat maupun Jakarta Utara agar pindah ke rumah susun (rusun) terdekat. Tak hanya itu, bagi warga kolong tol yang hendak mengontrak rumah akan difasilitasi selama 1-2 bulan.
"Jadi misalnya mereka yang pindah ke rumah susun, itu selama enam bulan kami free. Tidak ada biaya sama sekali. Dan kemudian ada sekedar bantuan di Sembako," kata Teguh kepada wartawan di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (26/11/2024).
"Demikian juga untuk yang mereka kontrak mandiri, kita berikan fasilitasi. Kita berikan kontrak itu sekitar 1-2 bulan. Kita bersama-sama dengan Pak RT untuk mencarikan kontrakan, Tentu saja dengan harga yang umum di sekitar situ. Kita juga berikan fasilitasi untuk Sembako. Itu seperti itu," tambahnya.
Satres Narkoba Polres Batu Bara Merilis Pengungkapan 39 Kasus Narkoba Dengan Jumlah Tersangka 45 Ora
Teguh menekankan Pemprov DKI pada prinsipnya mendukung program strategis pemerintah pusat untuk menghapus permukiman kumuh di wilayah Jakarta. Ia menyebut telah menyiapkan Rusun yang berada di Jalan Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara bagi warga kolong tol, kolong jembatan di daerah Pakin, Kunir, hingga Bintang Mas.
"Jadi nanti, ini sebenarnya adalah bagian dari kita pemerintah daerah juga ikut mendukung program strategis pemerintah pusat. Dan ini nanti akan kita rapimkan untuk yang ada di bawah kolong tol, kolong jembatan, sebagian yang di kolong jembatan di daerah Pakin, kemudian Kunir sama di Bintang Mas, itu sudah kita lakukan pemindahan dari kolong jembatan ke rumah susun Jalan Tongkol yang ada di Pademangan," ujarnya.
Teguh menjelaskan nantinya Dinas Dukcapil akan melakukan verifikasi data KTP warga kolong agar mau dipindah ke rusun terdekat dan yang kosong. Menurutnya untuk wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan lainnya juga akan mendapat perlakuan yang sama untuk pindah ke rusun yang lebih layak huni.
"Kemudian juga nanti untuk yang ada di bawah kolong tol, kita juga lakukan himbauan, pastinya juga ada kita verifikasi mereka yang berpenduduk DKI, KTP DKI dengan yang DKI. Kemudian kita akan pindahkan ke rusun-rusun yang memang masih ada, yang berdekatan. Karena memang berdasarkan pemetaan, masih cukup banyak unit-unit kosong yang ada di rusun-rusun kita. Jumlahnya cukup signifikan," ucapnya.
"Dan ini nanti kita lakukan bukan hanya di wilayah Jakarta Utara atau Jakarta Barat, tetapi juga yang ada di wilayah lain, misalnya Jakarta Timur, Jakarta Selatan. Pokoknya kita coba, mereka-mereka yang ada di kolong tol atau kolong jembatan, nanti kita upayakan pindah ke unit-unit di rusun yang masih kosong. Itu kita manfaatkan sebaik mungkin. Pastinya juga kami koordinasikan dan mendapat arahan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, kemudian dari Kementerian Dalam Negeri pastinya, Kementerian Sosial, dan pihak-pihak yang terkait. Ini yang untuk memenuhi kolong tol dan kolong jembatan," pungkasnya.