1.824 Orang Terkonfirmasi HIV - AIDS di Kabupaten Grobogan Sejak 2002 - Oktober 2024

1.824 Orang Terkonfirmasi HIV - AIDS di Kabupaten Grobogan Sejak 2002 - Oktober 2024

Terkini | muria.inews.id | Jum'at, 6 Desember 2024 - 21:10
share

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Kasus HIV - AIDS di Kabupaten Grobogan terus naik, data dari Dinas Kesehatan dan KPAD Grobogan menyebutkan sejak 2002 hingga Oktober 2024 ada 1.824 terkonfirmasi.

Di mana dari 1.824 orang yang terkonfirmasi, terbagi menjadi 1.456 terkonfirmasi HIV dan 368 terkonfirmasi AIDS. Dari jumlah tersebut 530 orang meninggal dunia.

Sub Koordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Grobogan Gunawan Cahyo Utomo mengatakan, Dinkes terus mengupayakan deteksi dini.

"Apabila terkonfirmasi HIV jadi belum stadium lanjut atau AIDS, penanganannya lebih mudah," jelas Gunawan Cahyo seusai sosialisasi AIDS di Riptaloka Setda Grobogan, Jumat (6/12/2024).

Menurut Gunawan, dari distribusi umur mereka yang terkonfirmasi HIV - AIDS terbesar usia 30-50 tahun atau usia produktif. Di mana pekerjaan mapan dan mobilisasi lebih tinggi.

Mengenai penyebabnya, gonta ganti pasangan, seks bebas, penyimpangan. Karena penularan HIV penyumbang terbanyak dari hubungan seks bebas, terutama usia remaja dan usia produktif.

Kemudian pekerja di luar kota yang berbulan-bulan jauh dari istri dan tidak mampu menahan diri kemudian mendatangi lokalisasi dan memanfaatkan jasa pekerja seks komersial.

Itu menjadi risiko tinggi bagi yang bersangkutan untuk tertular HIV dan ketika pulang bisa menulari istrinya. Kemudian ada juga LSL atau Lelaki Seks dengan Lelaki.

"LSL di Grobogan jumlahnya ada sekira 400 orang, di mana 200 di antaranya menjadi sasaran skrining dari Dinkes Grobogan dan ditemukan ada kasus HIV," jelas Gunawan tanpa menyebut jumlah.

Sementara Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Grobogan Rahayu Isma mengatakan pihaknya hingga saat ini terus melakukan sosialisasi tentang HIV - AIDS.

"Sasaran sosialisasi memang saat ini masih untuk pelajar tingkat SLTA, kemudian menjangkau pelajar tingkat SLTP. Rencana 2025 akan menjangkau siswa SD," jelas Rahayu atau Yayuk.

Pertimbangannya, lanjut Yayuk karena saat ini banyak yang sudah mengakses lnternet termasuk siswa SD yang sudah memiliki gadget tanpa pengawasan orang tua, konten apa saja yang dilihat.

"Sosialisasi sebagai bentuk pencegahan terhadap mereka yang rentan terkonfirmasi HIV - AIDS di Grobogan," tambahnya. (*)

Topik Menarik