Mohammed Al Bashir Bakal Jadi Perdana Menteri Suriah di Masa Transisi, Ini Sosoknya
DAMASKUS, iNews.id - Kelompok oposisi bersenjata Suriah akan memilih Mohammed Al Bashir sebagai perdana menteri di pemerintahan transisi, demikian laporan Al Jazeera, Senin (9/12/2024).
Tugas utamanya adalah membentuk pemerintahan yang akan mengantarkan Suriah ke fase baru pasca-tumbangnya rezim keluarga Assad yang berkuasan 50 tahun lebih.
Al Bashir lahir di Provinsi Idlib pada 1983. Pada Januari 2024, dia diangkat menjadi kepala pemerintahan Idlib yang disebut dengan
Syrian Salvation Govorment (SSG). Saat itu kelompok oposisi bersenjata hanya menguasai Idlib.
Sebelum itu, dia menjabat sebagai menteri pembangunan dan urusan kemanusiaan SSG yakni dari 2022 hingga 2023.
Latar belakang pendidikannya adalah teknik, serta syariah dan hukum. Dia juga pernah menjadi staf perusahaan minyak.
Sementara itu Perdana Menteri Suriah saat ini Mohammad Ghazi Al Jalali menegaskan sebagian besar pegawai negeri masih melanjutkan tugas mereka, termasuk para menteri.
Potret dan Profil Dony Tri Pamungkas, Pemain Lini Belakang Timnas yang Tampil Apik di AFF 2024
Dia dan 18 menteri lainnya telah memutuskan untuk tetap berada di Damaskus melanjutkan tugas sambil berkooridinasi dengan kelompok oposisi yang dipimpin Hayat Tahrir Al Sham (HTS).
"Pemerintah Suriah melanjutkan tugas, sebagian besar menteri masih berada di tempat dan menyatakan kesiapan untuk bekerja demi kepentingan rakyat Suriah, terlepas dari masa depan pribadi mereka," kata Al Jalali
Dia mengatakan Suriah perlu merumuskan kembali pembentukan tentara nasional yang baru. Tak mungkin lagi mengandalkan angkatan yang lama.
Moral tentara nasional Suriah, lanjut Al Jalali, saat ini berada dalam kondisi keruntuhan dan kehilangan motivasi untuk berperang. Pembangunan kembali tentara nasional akan menjadi masalah bagi pemerintahan berikutnya.
Selain itu pemulihan layanan publik juga harus menjadi prioritas pemerintah.
"Saat ini, kebutuhan untuk memastikan berfungsinya layanan dan utilitas publik lebih lanjut telah ditetapkan. Kami siap menghadapi segala kemungkinan skenario dan pernyataan oposisi sebagian besar sejalan dengan apa yang diperjuangkan kabinet kami untuk memastikan stabilitas negara ini. Kita semua berkepentingan agar tahap ini berjalan lancar," ujarnya.