The Fed Peringatkan Perang Tarif Bisa Picu Lonjakan Inflasi
IDXChannel - Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperingatkan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi memicu lonjakan Inflasi di Negeri Paman Sam tersebut.
“Kita menghadapi prospek yang sangat tidak pasti dengan risiko peningkatan angka pengangguran dan inflasi yang lebih tinggi,” kata Powell di sebuah acara di Washington DC, dilansir dari CNN pada Sabtu (5/4/2025).
“Meskipun lonjakan inflasi kemungkinan bersifat sementara, ada potensi dampaknya lebih persisten," katanya.
Di sisi lain, Trump mendesak Powell untuk segera memangkas suku bunga acuan The Fed. Seruan itu muncul di tengah meningkatnya ancaman resesi akibat kebijakan tarifnya.
"Ini waktu yang tepat bagi Ketua The Fed Jerome Powell untuk memangkas suku bunga," kata Trump di aplikasi media sosial Truth Social.
"Ia selalu terlambat, tetapi kini ia dapat mengubah citranya," katanya.
Banyak pengamat mengatakan, ekonomi AS terancam resesi akibat memanasnya perang dagang global. Washington pada Rabu lalu mengumumkan tarif ke hampir 200 negara.
Geger! Jurnalis Ini Tak Sengaja Dimasukkan Grup Obrolan Para Menteri AS Bahas Serangan ke Yaman
Langkah tersebut mengguncang pasar saham AS. Indeks S&P 500 kehilangan USD5,4 miliar atau sekitar Rp89 ribu triliun dalam dua hari.
Usai pengumuman tarif pada 2 April lalu, JPMorgan memprediksi resesi di AS pada akhir tahun. Sebelumnya, Goldman Sachs juga meningkatkan potensi resesi di Negeri Paman Sam tersebut.
"Harga energi turun, suku bunga turun, inflasi turun, bahkan telur turun 69 persen, dan pekerjaan naik, semuanya dalam waktu dua bulan — kemenangan besar bagi Amerika. Potong suku bunga, Jerome, dan berhentilah berpolitik!" kata Trump. (Wahyu Dwi Anggoro)