Lebih dari 50 Negara Ajukan Perundingan Dagang dengan AS Usai Penetapan Tarif Impor

Lebih dari 50 Negara Ajukan Perundingan Dagang dengan AS Usai Penetapan Tarif Impor

Terkini | idxchannel | Minggu, 6 April 2025 - 23:54
share

IDXChannel – Lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih secara langsung untuk memulai perundingan dagang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif impor pada Rabu pekan lalu.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, seperti dilansir dari Aljazeera, Minggu (6/4/2025). Meskipun begitu, dia tidak mengungkapkan negara-negara mana saja rencananya terlibat dalam perundingan perdagangan.

Bessent mengklaim tarif tersebut memberi Trump "daya ungkit maksimum”, meskipun dampaknya terhadap ekonomi AS masih belum pasti. Ia menepis kekhawatiran tentang resesi, dengan mengutip pertumbuhan lapangan kerja yang sangat kuat di AS.

Di sisi lain, dalam serangkaian wawancara acara bincang-bincang pada Minggu (6/4/2025) pagi waktu setempat, salah satu penasihat ekonomi utama Trump menyebut tarif tersebut sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi AS dalam perdagangan global.

Pada kenyataannya, kebijakan tarif dagang telah menyebabkan penurunan nilai saham AS hampir USD6 triliun minggu lalu itu dan menghantam pasar global. Hal itu telah menarik perhatian dunia dan memicu kekhawatiran akan potensi penurunan ekonomi.

Penerapan tarif impor yang diumumkan Trump mulai berlaku secara luas pada Sabtu (5/4/2025). Tarif "dasar" awal sebesar 10 persen mulai berlaku di pelabuhan laut, bandara, dan gudang pabean AS, yang menandai penolakan penuh Trump terhadap sistem tarif yang disepakati bersama pasca-Perang Dunia II.

Penurunan PDB AS

Adapun para ekonom telah memperingatkan bahwa tarif tersebut dapat menyebabkan penurunan produk domestik bruto (PDB) AS, dengan para ekonom JPMorgan merevisi perkiraan pertumbuhan mereka dari kenaikan 1,3 persen menjadi penurunan 0,3 persen.

Tarif yang ditujukan untuk menekan pemerintah asing agar memberikan konsesi juga telah memicu pungutan balasan, termasuk yang terbesar dari China. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang global.

Sekutu AS seperti Taiwan, Israel, India, dan Italia telah menyatakan minatnya untuk bernegosiasi dengan AS guna menghindari tarif. Pemimpin Taiwan Lai Ching-te menawarkan tarif nol sebagai dasar perundingan, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya meringankan tarif 17 persen atas barang-barang Israel.

AS juga meneruskan penerapan tarif, dengan bea "timbal balik" yang lebih tinggi mulai Rabu. Kritikus telah menyuarakan kekhawatiran atas metode yang digunakan untuk menentukan tarif, terutama setelah tarif diterapkan ke beberapa wilayah terpencil yang tidak berpenghuni.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengklaim bahwa strategi tersebut bertujuan untuk mencegah negara-negara menghindari tarif dengan celah hukum.

(Febrina Ratna Iskana)

Topik Menarik