Ekspektasi Inflasi Naik, Biaya Hidup Masyarakat Jepang Makin Meningkat
IDXChannel- Survei dari Bank Sentral Jepang (BOJ) menyebut ekspektasi inflasi rumah tangga di Jepang meningkat dalam tiga bulan terakhir sampai Maret 2025. Hal ini berdampak kepada kenaikan biaya hidup di Jepang.
Dilansir Channel News Asia, Jumat (11/4/2025), hasil survei menunjukkan 86,7 persen rumah tangga memperkirakan harga-harga akan naik dalam satu tahun ke depan. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2024.
Selain itu, angka tersebut naik dari perkiraan di Desember sebesar 85,7 persen. Sementara itu, 83,5 persen rumah tangga memprediksi harga akan terus naik hingga lima tahun mendatang.
Survei itu juga menyebut perkiraan kenaikan harga ini akan jauh di atas inflasi aktual Jepang 3,7 persen pada Februari. Rata-rata, rumah tangga memperkirakan harga akan naik sebesar 12,2 persen dalam setahun dan 9,6 persen dalam lima tahun ke depan.
Kenaikan harga makanan dan bahan bakar disebut sebagai faktor utama yang memengaruhi pandangan masyarakat.
Dampak dari kenaikan biaya hidup ini mulai terasa di masyarakat Jepang. Banyak rumah tangga mengurangi pengeluaran untuk makan di luar dan hiburan, serta lebih banyak membelanjakan uang untuk kebutuhan pokok seperti bahan makanan.
Hal ini berdampak pada penurunan sentimen konsumen dan sektor jasa selama tiga bulan berturut-turut hingga Maret 2025.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyatakan ekspektasi inflasi yang tinggi dari rumah tangga dan perusahaan adalah syarat penting untuk kenaikan suku bunga berikutnya.
BOJ sebelumnya telah menaikkan suku bunga menjadi 0,5 persen di Januari 2025. BOJ juga menghentikan program stimulus ekonomi yang sudah berjalan bertahun-tahun.
(Ibnu Hariyanto)