Lagi, Ratusan Tentara Israel termasuk Pasukan Elite dan Intelijen Teken Petisi Setop Perang Gaza

Lagi, Ratusan Tentara Israel termasuk Pasukan Elite dan Intelijen Teken Petisi Setop Perang Gaza

Terkini | inews | Sabtu, 12 April 2025 - 11:46
share

TEL AVIV, iNews.id - Semakin banyak tentara Israel yang menyerukan pembebasan sandera dan penghentian perang di Jalur Gaza. Lebih dari 800 tentara Israel, Jumat (11/4/2025), menandatangani petisi baru mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan serta mengakhiri perang yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Mereka merupakan tentara berbeda dengan 1.000 personel lebih sebelumnya yang meneken surat berisi seruan serupa. Para penandatangan surat itu adalah pilot Angkatan Udara Israel (IAF) cadangan maupun pensiun.

Stasiun televisi Israel KAN melaporkan, para tentara yang meneken petisi terbaru ini berasal dari berbagai divisi dan spesialisasi di angkatan darat, termasuk unit intelijen 8200, pasukan khusus, serta unit elite seperti Sayeret Matkal, Shayetet, dan Shaldag.

Sekitar 20 hingga 30 persen dari tentara yang meneken petisi itu adalah personel cadangan aktif.

Anadolu melaporkan, total enam petisi telah ditandatangani oleh komponen masyarakat Israel sejak Kamis lalu. Pertama merupakan surat yang ditandatangani lebih 1.000 personel IAF, disusul kemudian 1.000 akademisi.

Kedua oleh ratusan korps lapis baja dan personel angkatan laut. Ketiga, puluhan dokter militer cadangan, keempat ratusan anggota unit intelijen angkatan darat 8200, kelima hampir 100 dokter militer, dan terakhir ratusan personel dari berbagai unit, termasuk pasukan khusus dan elite.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebeumnya mengancam akan memecat tentara aktif yang menandatangani petisi untuk menghentikan perang.

Dia mendukung langkah IAF untuk memecat pilot aktif yang sudah menandatangani surat itu.

"Penolakan adalah penolakan, bahkan ketika itu tersirat dan diungkapkan dalam bahasa yang halus," kata Netanyahu.

Surat sebelumnya yang diterbitkan pada satu halaman penuh beberapa surat kabar Israel secara terang-terangan menantang kebijakan Netanyahu yang kukuh meningkatkan serangan ke Gaza. Netanyahu yakin cara itu akan membuat Hamas membebaskan sandera di Gaza, padahal tak pernah berhasil meski perang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun.

“Kami, kru pesawat di pasukan cadangan dan pensiun, menuntut pemulangan segera para sandera, bahkan jika harus mengorbankan penghentian permusuhan segera,” demikian isi surat.

Disebutkan, perang di Gaza hanya untuk melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan keamanan nasional. Selain itu serangan terus-menerus hanya akan membahayakan nyawa para sandera, tentara IDF, dan warga sipil tak berdosa.

"Hanya kesepakatan (gencatan senjata) yang bisa mengembalikan para sandera dengan aman, sementara tekanan militer mengarah pada pembunuhan para sandera serta membahayakan tentara kita."

Topik Menarik