Nego Tarif, Indonesia Siap Borong BBM hingga Gandum dari AS

Nego Tarif, Indonesia Siap Borong BBM hingga Gandum dari AS

Terkini | idxchannel | Jum'at, 18 April 2025 - 09:54
share

IDXChannel – Indonesia siap meningkatkan impor sejumlah komoditas dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menjadi bagian dari strategi negosiasi tarif perdagangan setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tim negosiator yang dipimpinnya telah bertemu dengan sejumlah perwakilan pemerintah AS yakni United States Trade Representative (USTR) dan Departemen Perdagangan. Saat bertemu dengan Mendag AS, Howard Lutnik, dia menawarkan sejumlah hal kepada AS.

"Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat antara lain LPG, crude oil (minyak mentah), dan gasoline (BBM)," katanya dalam jumpa pers secara daring, Jumat (18/4/2025).

Di samping itu, kata Airlangga, Indonesia akan menawarkan pembelian produk pertanian seperti gandum, kedelai, dan susu kedelai dari AS. Semua pembelian ini dilakukan untuk meningkatkan impor sehingga defisit perdagangan yang dialami AS atas Indonesia berkurang.

“Juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” ujar Airlangga.

Tak hanya itu, Indonesia juga siap memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal AS yang beroperasi di Indonesia, dari sisi perizinan dan insentif. Ekspor critical minerals dan kemudahan prosedur impor produk-produk AS juga ditawarkan delegasi RI dalam pertemuan tersebut.

Airlangga menekankan Indonesia terbuka dengan investasi dari AS. Namun, dia menegaskan pendekatan yang dilakukan Indonesia tetap mengutamakan proyek business to business (B2B). Dia mempersilakan investor AS untuk masuk ke sektor-sektor seperti pendidikan, teknologi, ekonomi digital, dan jasa keuangan.

Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima paling awal dalam negosiasi tarif dengan AS di samping Vietnam, Jepang, dan Italia. Pasalnya, Indonesia secara aktif melakukan pendekatan dengan pemerintah AS.

(Rahmat Fiansyah)

Topik Menarik