Perangi Rasisme, I.League Pasang Badan untuk Yance Sayuri

Perangi Rasisme, I.League Pasang Badan untuk Yance Sayuri

Terkini | okezone | Rabu, 17 Desember 2025 - 19:01
share

JAKARTA – Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, angkat bicara terkait serangan rasisme yang menimpa penggawa Malut United, Yance Sayuri. Sebagai operator kompetisi Super League, I.League mengutuk keras tindakan diskriminatif tersebut dan menegaskan perilaku rasis tidak memiliki tempat dalam ekosistem sepak bola nasional.

1. Buntut Insiden di Lapangan Hijau

Yance menjadi sasaran rasisme setelah membawa Malut United menang 2-0 atas Persib Bandung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu 14 Desember 2025. Ketegangan bermula dari insiden antara Yance dan Marc Klok saat pertandingan berlangsung.

Meski pemain berlabel Timnas Indonesia itu sudah meminta maaf secara personal kepada Klok usai laga, situasi justru memanas di jagat maya. Kolom komentar Instagram pemain berusia 28 tahun itu dibanjiri ejekan rasis yang diduga dilakukan oleh oknum suporter lawan.

Merespons hal tersebut, I.League menyatakan akan terus bersinergi dengan PSSI dan berbagai pihak terkait untuk memberantas segala bentuk diskriminasi, terutama yang terjadi di media sosial.

Yance Sayuri hampir pukul Marc Klok di laga Malut United vs Persib Bandung @TimnasXtra

2. Edukasi Suporter

“Kami mengecam keras tindakan rasisme. Apa pun dan di mana pun, tidak ada tempat untuk rasisme, termasuk di ruang digital yang selama ini mendapatkan perhatian penuh dari semua pihak,” ujar Ferry Paulus sebagaimana dikutip dari laman resmi I.League, Rabu (17/12/2025).

 

Ferry Paulus juga berharap seluruh elemen sepak bola memiliki tanggung jawab moral yang sama untuk menjaga sportivitas. Selain itu, Ferry mengungkapkan bahwa I.League tengah mengkaji penguatan regulasi anti-diskriminasi di seluruh kompetisi yang mereka kelola.

Yance Sayuri meminta maaf kepada Marc Klok @yansayuri11

Langkah ini akan dibarengi dengan kampanye edukasi intensif yang melibatkan klub-klub peserta serta komunitas suporter guna menciptakan lingkungan sepak bola yang sehat.

“Sekali lagi, kami mengimbau bahwa tidak ada tempat bagi rasisme di sepak bola. Sepak bola harus kita jaga bersama karena sejatinya olahraga ini menyatukan kita semua,” tutup Ferry.

Topik Menarik