Orang Indonesia Dikenal Penyuka Kopi, 40 Persen Minum 2 Gelas Sehari
JAKARTA, iNews.id - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penyuka kopi. Ini tidak lain karena Indonesia sebagai salah satu negara penghasil beragam jenis kopi.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat orang Indonesia mengonsumsi 4,79 juta kantong kopi (dengan berat 60 kg per kantong) pada 2023-2024. Sementara survei GoddStat menyebutkan sebanyak 40 persen responden mengaku minum dua gelas kopi per hari.
Angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadikannya sebagai bisnis potensial, bagi bagi retail kopi lokal maupun global. Salah satunya Caffe Vergnano.
Diketahui, Caffe Vergnano merupakan kopi autentik khas Italia yang telah ada sejak 1882. Caffe Vergnano memiliki beragam varian kopi yang diproses dengan kualitas ketat, seperti Original Blend, Espresso Crema, Espresso Whole Beans, Capsule Cremoso.
“Kehadiran Caffe Vergnano di Indonesia bukan hanya memperkaya pilihan kopi premium, tetapi juga memberikan satu cita rasa kopi berkualitas. Kami yakin kombinasi warisan Italia dan pendekatan modern akan menarik hati pecinta kopi di Indonesia,” ujar Florencia Salim, head of sales Caffe Vergnano dalam keterangan pers dilansir Sabtu (7/12/2024).
Melihat budaya kopi yang kuat dan berkembangnya tren konsumsi kopi premium, PT Toffin Indonesia optimistis Caffe Vergnano akan menjadi pemain utama di segmen ini.
“Dengan reputasi sebagai distributor terpercaya yang selalu mengakurasi dan menyediakan berbagai kebutuhan yang berkualitas tinggi untuk mesin kopi, dan gelato, kami percaya bahwa Caffè Vergnano akan melengkapi kebutuhan industri kopi premium di Indonesia," kata ujar Jiebby Harold, brand director Caffe Vergnano.
Wrecking Trish Rothgeb dalam artikel berjudul Ball Coffee Roasters pada 2002 mengungkapkan ada tiga pergerakan dalam perkopian atau Waves Coffee. Apa saja itu?
Pertama, First Wave Coffee. Gelombang perkopian pertama dimulai pada 1800-an, di mana kopi disajikan dalam kemasan praktis dan instan. Bahkan, pada Perang Dunia I (1917), tentara disajikan kopi sebagai minuman rutin setiap hari.
Kedua, Second Wave Coffee. Berbeda dari gelombang pertama, citarasa kopi kemasan dianggap kurang nikmat. Para pecinta kopi garis keras menginginkan lebih dari yang bisa mereka minum. Pada 1960-an, muncul berbagai varian kopi baru, seperti espresso, cappuccino, latte, mochaccino, frappuccino, americano, dan lainnya.
Pada era ini, mulai menjamur coffee shop tematik yang lebih nyaman dan modern. Sembari menyeruput kopi, mereka bisa mengobrol santai hingga berdiskusi dengan kolega bisnis.
Ketiga, Third Wave Coffee. Demam kopi hadir pada 2000-an. Di era itu masyarakat sudah menyadari ada perjalanan panjang dari sajian secangkir kopi. Mulai dari proses tanam, pengolahan biji, hingga penyajian. Dari sini muncul istilah origin untuk menyebut identitas kopi sesuai lokasi di tanamnya. Sebab, rasa kopi akan terasa berbeda jika ditanam di wilayah tertentu.
Di Indonesia ada beberapa daerah penghasil kopi yang legendaris dan sudah terkenal, antara lain Mandailing (Sumatera Utara), Kintamani (Bali), Dataran Tinggi Gayo (Aceh), Preanger (Jawa Barat), dan lainnya.