Ketua Komunitas Eko Enzim NTT Bagikan Cairan Ajaib kepada Petani di Desa Sainoni, TTU
KEFAMENANU, iNewsTTU.id– Ketua Komunitas Eko Enzim Nusa Tenggara Timur (NTT), Carles Malelak, melakukan aksi nyata dalam mendukung pertanian berkelanjutan dengan membagikan eko enzim kepada para petani di Desa Sainoni, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu petani meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen mereka secara alami dan ramah lingkungan. Eko enzim, yang terbuat dari fermentasi limbah organik, terbukti mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Carles Malelak menjelaskan bahwa pembagian eko enzim ini merupakan bagian dari program besar komunitasnya untuk memperkenalkan teknologi sederhana namun berdampak besar kepada masyarakat pedesaan.
“Kami ingin para petani di NTT, khususnya di Desa Sainoni, mengenal manfaat eko enzim. Ini adalah solusi murah, mudah, dan berkelanjutan untuk mendukung pertanian yang lebih sehat dan produktif,” ujar Carles.
Menurutnya, eko enzim juga membantu mengurangi limbah organik yang biasanya dibuang begitu saja, sehingga memiliki manfaat ganda bagi lingkungan.
Para petani yang menerima eko enzim ini diberikan pelatihan singkat tentang cara penggunaannya. Dalam pelatihan tersebut, Carles menjelaskan bahwa eko enzim dapat dicampurkan ke dalam air untuk menyiram tanaman, digunakan sebagai pestisida alami, atau diaplikasikan ke tanah untuk meningkatkan kesuburan.
Salah satu petani, Markus Taek, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif ini.
“Dengan adanya eko enzim, kami bisa mencoba metode baru untuk meningkatkan hasil panen tanpa harus bergantung pada pupuk kimia yang mahal,” kata Markus.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di TTU dan NTT untuk mulai mengadopsi pendekatan ramah lingkungan dalam bercocok tanam.
Komunitas Eko Enzim NTT juga berencana memperluas program ini ke wilayah lain di provinsi tersebut dalam waktu dekat, sebagai bagian dari misi mereka untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan mendukung ketahanan pangan lokal.