Kisah Perjuangan Ibu Nur, Janda Tangguh Pekerja Serabutan Butuh Perhatian untuk Cukupi Kehidupan
WAYKANAN, inewsWayKanan.id - Perjuangan seorang ibu memang tidaklah mudah, apalagi menjadi janda yang harus berjuang sendirian untuk mencukupi kebutuhan kehidupan. apalagi jika seseorang dengan keadaan ekonomi yang sulit yang kurang mampu dan memiliki banyak tanggungan demi kubutuhan anak.
Kisah cerita kali ini datang yang dirasakan oleh ibu Nur (45) tahun, warga kampung Banjar Masin, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Janda tangguh yang butuh perhatian pemerintah ini telah menjadi janda hampir 5 tahun lebih lamanya yang dimana ibu Nur ditinggal sang suami tercintanya menghadap terlebih dahulu mengahadap sang pencipta.
Dari data yang berhasil didapat InewsWayKanan.id. ibu Nur ternyata harus berjuang mati-matian untuk mencukupi kehidupan sehari hari dan berhasil membesarkan anak-anaknya.
5 Berita Populer: Herry IP Keluar dari Tim Pelatih PBSI hingga Klasemen Grup B Piala AFF 2024
Saat InewsWayKanan.id. mendatangi kediaman ibu Nur, ibu Nur diketahui memiliki 3 orang anak yang mana pertama seorang perempuan yang telah diketahui telah berumah tangga dan menetap dan dijawa barat. Dan anak keduanya dan ketiga nya adalah seorang laki-laki. Yang mana anak kedua nya diketahui bekerja dijakarta sebagai buruh pabrik, dan anak ketiganya buruh harian lepas dikebun milik para warga.
Dari cerita yang didapat ibu Nur ia dan suaminya menikah pada usia muda, ketika baru berusia 18 tahun, dan diketaui almarhum suami ibu Nur bernama Sabtu yang telah wafat pada 5 tahun yang lalu.
Pekerjaan seharian ibu Nur tak menentu ia biasa mengambil upah paruh waktu bagi warga yang membutuhkan tenaga nya. Diketahui juga ibu Nur pernah bekerja dirumah makan dan juga harus terpaksa menjadi pembantu rumah tangga namun harus berhenti dikarenakan kesehatan nya sering menurun.
Ibu Nur diketahui tinggal dirumah sederhana yang berukuran 5x6 meter persegi yang dimana rumah nya dikelilingi area perkebunan warga. Ujian berat kehidupan ibu Nur bukan hanya ditinggal pergi sang suami saja ternyata tidak sampai di situ saja, ia harus berjuan sebagai tulang punggung keluarga untuk mencukupi kehidupan sehari hari ia dan anaknya.
"Semenjak suami saya tidak ada, iya saya yang harus menggantikn posisinya untuk mencukupi kehidupan keluarga, saya tidak punya waktu untuk mengeluh mas, siapa yang yang mau kasian dengan keadaan saya, iya saya harus berjuang sendiri,"ungkap ibu Nur saat bercerita Minggu (19/01/2025).
Ibu Nur mengungkapkan ia memang tak sempat mengenyam pendidikan sama sekali hingga tidak tamat menyelesaikan pendidikan nya dari sekolah dasar (SD). Dan ibu Nur mengatakan mendapat bantuan berupa beras yang sering diambil di Balai Desa.
"Saya memang gak sekolah pak SD aja saya gak tamat, mungkanya pekerjaaan hanya bisa serabutan saja, dan kalau untuk bantuan yang saya dapat, saya dapat bantuan beras yang sering saya ambil dibalai desa, tapi kalau cuman ngandelin itu iya mana cukup pak untuk nyambung kebutuhan sehari-hari, tapi saya tidak menyerah begitu saja pak yang penting saya dan anak saya bisa makan," ungkapnya.
Ibu Nur pun berharap ia dapat selalu diberi kesehatan oleh sang pencipta agar dirinya selalu dapat bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari nya. Ia pun berharap dan dapat didengar Pemerintah oleh Presiden Prabowo agar dapat lebih memerhatikan warganya yang memang layak untuk diperhatikan.
"Yang penting badan sehat terus aja pak biar bisa kerja terus, biar bisa makan, untuk pak Prabowo, pak Presiden, tolong perhatikan kami masyrakat yang dibawah agar kami juga bisa merasakan dan menikmati kesejahtera'an nya," tutupnya.