Sekjen Kementerian ATR/BPN Terima Penghargaan Tertinggi ITB: Ganesa Widya Jasa Adiutama

Sekjen Kementerian ATR/BPN Terima Penghargaan Tertinggi ITB: Ganesa Widya Jasa Adiutama

Terkini | bandungraya.inews.id | Rabu, 3 Juli 2024 - 17:40
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekjen Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Dr Suyus Windayana mendapatkan penghargaan tertinggi ITB, Ganesa Widya Jasa Adiutama atas kiprahnya dalam melakukan transformasi digital di lingkungan aktivitas kerjanya.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor ITB, Prof Reini Wirahadikusumah PhD pada Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung: Peringatan 104 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia di Aula Barat ITB Ganesha Bandung, Rabu (3/7/2024).

Atas penghargaan tersebut, Dr Suyus Windayana mengatakan penghargaan ini merupakan salah satu apresiasi dari ITB mengenai bagaimana pemanfaatan IPTEK di kementerian ATR/BPN khususnya yang sudah dilakukan dari tahun 2000-2024, sampai bisa mengeluarkan sertifikat elektronik. 

“Saya berterimakasih, semoga ini kerja keras semua bukan hanya saya tapi juga bapak-bapak pimpinan sebelumnya yang memberikan tantangan challenge, bagaimana pengelolaan pertanahan itu harus lebih modern, harus lebih memberikan dampak kepada masyarakat, mulai dari pelayanan. jadi ini saya harapkan  untuk seluruh insan di ATR/BPN sampai dengan pelaksanaannya,” ungkapnya.

Diketahui, lebih dari 200 kabupaten dan kota sudah terpapar layanan tersebut dari target semula 104 daerah. Hingga akhir tahun ini, jumlahnya terus bertambah banyak mengingat jumlah kabupaten dan kota mencapai 514 wilayah.

 

Untuk persoalan data, Suyus Windayana yang merupakan jebolan Teknik Geodesi ITB sudah pula menyiapkan antisipasinya, jauh sebelum isu tersebut geger belakangan ini, yakni dengan pendekatan blockchain.

"Saya pikir tantangannya, pemanfaatan iptek itu lebih tinggi lagi sekarang, apalagi dengan beberapa kasus belakangan ini. Bagaimana kita harus meningkatkan tantangan-tantangan ini menjadi peluang-peluang yang harus kita manfaatkan supaya pengelolaan pertanahan misalnya itu memberikan dampak positif," paparnya.

Menurutnya, faktor keamanan memang menjadi tuntutan dalam proses transformasi tersebut. Tak hanya dari keandalan perangkat, tapi juga sistem pendukungnya mulai dari SDM hingga kebiasaan yang sekilas kecil tapi bisa berisiko tinggi.

"Banyak sekali yang sudah disiapkan tapi kalau kita bicara aman sekali atau tidak, kita selalu berusaha tiap hari untuk menjaga keamanan itu, bagaimana supaya sistem itu tidak bisa ditembus," ujarnya.

“Dan juga dari sisi data juga kita sudah mengusahakan supaya data yang kita simpan secara digital itu adalah data-data yang saya bilang itu sudah ready to checkpoints,” imbuhnya.

 

Langkah itu termasuk dalam pengamanan data digital kementerian. Sekali pun sejauh ini aman termasuk dengan pendekatan teknologi tercanggih, pihaknya mesti melakukan antisipasi lebih dari memadai.

"Sebetulnya database yang kita simpan, kita punya, tapi kita harus jagain juga mengenai security-nya karena ini bukan hanya sekadar database tetapi juga di lingkungannya baik di luar maupun di dalam. Khusus di internal, saya khawatir dan ini sosialisasi terus dilakukan supaya tidak bocor seperti urusan penggunaan username dan password itu kadang bisa jadi lubang," bebernya.

Karena itu, pihaknya tak segan untuk mengambil tindakan tegas terhadap SDM yang dipercaya dalam menjaga keamanan data tersebut. Tanpa langkah itu termasuk rangkaian sistem lainnya, pihaknya menyebut transformasi digital yang dilakukan sejak 2000 itu bisa berujung mejan.

"Kita sudah menetapkan reward and punishment, jadi apabila ada orang yang membuat lubang-lubang itu, tentunya kita akan segera kita punish dan beberapa kita sudah dikeluarkan," tandasnya.

Sejalan dengan hal itu, Sekretaris ITB, Widjaja Martokusumo saat memberikan penghargaan mengungkapkan harapannya akan penghargaan yang diberikan bisa menjadi motivasi bagi seluruh pihak.  

 

“Semoga penganugerahan penghargaan ini, dapat mendorong kemajuan pendidikan teknik di Indonesia lebih jauh lagi serta memotivasi kita semua. Sehingga, dapat semakin berkontribusi dan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kemajuan pendidikan tinggi teknik di Indonesia," pungkas Widjaja Martokusumo.

Selain penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama, ITB juga memberikan penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama, penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama, Ganesa Widya Jasa Utama, dan Ganesa Wirya Jasa Utama.  

Tidak hanya pemberian penghargaan, dalam peringatan 104 tahun PTTI juga dilakukan Orasi Ilmiah oleh I.G.B.N Makertihartha dengan tema Pengembangan Teknologi Proses Produksi Bahan Bakar Nabati di Indonesia. Adapun Sidang Terbuka ini diikuti oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Dekan, dan Civitas Academica ITB. 

Usai menerima pengharhargaan, Suyus Windayana mengunjungi prodi tempat ia menyelesaikan kuliahnya tahun 1992 lalu. Sekjen Kementerian ATR/BPN disambut oleh seluruh jajaran Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB. 

Hadir mendampingi Sekjen Kementerian ATR/BPN, Ketua IKAWATI ATR/BPN, Dian Nadiah; Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi, Deni Santo; sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, Yanuar Hikmat Ginanjar beserta jajaran. (GE/JR/RK).

Topik Menarik