Balai RK: Titik Nol Perjuangan Ridwan Kamil Jadi Inspirasi Arfi Rafnialdi

Balai RK: Titik Nol Perjuangan Ridwan Kamil Jadi Inspirasi Arfi Rafnialdi

Terkini | bandungraya.inews.id | Minggu, 20 Oktober 2024 - 13:40
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi, melakukan silaturahmi dan mendengarkan aspirasi masyarakat di Balai RK sebagai bagian dari kegiatan "Kang Arfi Mapay Lembur" selama 40 jam di Kecamatan Bojongloa Kaler, yang berlangsung pada 18-19 Oktober 2024.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil aktif berinteraksi dengan warga setempat, mengolah dan membahas berbagai gagasan.

“Balai RK adalah titik nol perjuangan Kang Emil untuk rakyat dan kemanusiaan. Saya bersyukur bisa berdiskusi dengan warga, termasuk ibu-ibu, ketua RT, dan RW di sini,” ungkap Kang Arfi, Sabtu (19/10/2024).

Ia menekankan pentingnya Balai RK sebagai lokasi bersejarah bagi Ridwan Kamil dalam pengabdian kepada masyarakat.

Inspirasi dari karya Kang Emil mendorong Kang Arfi untuk melaksanakan program serupa di Kampung Cibunut Berwarna. Bersama alumni ITB dan komunitas GSSI, ia mengembangkan kawasan bebas sampah yang ramah lingkungan.

 

Kang Arfi mengapresiasi warga Blok Tempe yang proaktif mengemukakan gagasan dan inisiatif. Ia berharap semangat ini akan meluas dan menjadi penggerak perubahan di seluruh Kota Bandung.

“Semangat warga Blok Tempe diharapkan dapat memicu gerakan serupa di wilayah lain, menciptakan dampak positif bagi Kota Bandung,” ujarnya.

Setelah hampir menuntaskan kegiatan 40 jamnya, Kang Arfi menegaskan komitmennya untuk terus mendengarkan harapan masyarakat jika terpilih sebagai pemimpin.

“Berinteraksi dengan warga sangat penting untuk menggali gagasan dan solusi atas masalah yang ada. Jika dipercaya memimpin Kota Bandung, kami akan melibatkan kepala Organisasi Perangkat Daerah agar respons terhadap masalah lebih cepat,” tuturnya.

Tokoh masyarakat Blok Tempe, Reggi Kayong Munggaran, menilai lokasi Balai RK sebagai laboratorium sosial dan kemanusiaan Kang Emil. Dia menggarisbawahi pentingnya memahami kehidupan masyarakat di gang-gang untuk kebijakan yang berpihak kepada warga termarginal.

 

“Siapa pun yang menduduki kursi Wali Kota harus memahami kehidupan masyarakat di gang-gang, karena kebijakan harus berlandaskan realitas di lapangan,” tegas Reggi.

Ketua RW 1 Kelurahan Babakan Asih, Abah Iban, menyambut baik komitmen pasangan Kang Arfi-Teh Yena untuk menghidupkan kembali program PIPPK, berharap agar nilai program dapat ditingkatkan.

“Hal utama adalah mengembalikan program PIPPK, dengan penyesuaian nilai agar lebih baik,” pungkasnya.

Topik Menarik