TKSK dan PSM Kota Bandung Deklarasi Komitmen Dukung Upaya Penurunan Angka Stunting
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Organisasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Bandung menandatangani deklarasi sebagai komitmen nyata mendukung upaya penurunan stunting, Kamis (7/11/2024).
Deklarasi itu diserukan TKSK dan PSM Kota Bandung di akhir seminar dan dialog interaktif bertajuk “Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pola Hidup Sehat dan Asupan Gizi Seimbang Menuju Indonesia Maju”.
Kegiatan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi stunting sebagai bagian dari visi Indonesia generasi emas 2045 itu berlangsung di Aula Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung dan dihadiri para tenaga sosial, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kesehatan, serta tokoh masyarakat.
Seminar menghadirkan dua narasumber utama Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dr Sony Adam dan Ketua DPD Persagi Jawa Barat Dr Sri Sudartini, yang memberikan wawasan tentang pola hidup sehat dan pentingnya asupan gizi untuk mencegah stunting.
Sekretaris Dinkes Kota Bandung dr Sony Adam dalam pemaparannya menekankan pentingnya pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam pencegahan stunting.
Ketua DPD Persagi Jawa Barat Dr Sri Sudartini mengatakan, pemberian gizi optimal sangat penting dalam pertumbuhan anak.
Dr Sri juga menjelaskan tentang dampak buruk stunting yang tidak hanya memengaruhi tinggi badan tetapi juga perkembangan otak dan organ vital lainnya.
"Intervensi gizi, sanitasi, serta edukasi kesehatan bagi keluarga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak kita,” kata Dr Sri.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Bandung Soni Bakhtiyar mengatakan, apresiasi terhadap inisiatif TKSK dan PSM dalam menyelenggarakan acara ini.
Kadinsos berharap kegiatan ini dapat menginspirasi komunitas di berbagai daerah untuk berperan aktif dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.
Ketua PSM Kota Bandung Tulus Raharjo mengatakan, deklarasi hari ini harus diikuti dengan tindakan nyata, terutama untuk program yang menyentuh masyarakat.
“Semoga inisiatif yang kami deklarasikan bersama dapat mendorong perubahan nyata dalam upaya menurunkan angka stunting,” kata Tulus.
Ketua TKSK Kota Bandung Ceceng berharap sinergi seluruh pihak tercipta untuk mewujudkan generasi muda yang sehat menuju generasi emas 2045 tanpa stunting.
Berdasarkan data 2023, prevalensi stunting di Jawa Barat mencapai 20,2 persen, meskipun mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
Di Kota Bandung, angka stunting sekitar 16,3 persen, terutama di wilayah terpencil dengan akses terbatas pada layanan kesehatan. Angka ini masih jauh dari target nasional sebesar 14 persen pada 2024.