Ketum PBNU Ajak Masyarakat Jadikan Momentum Tahun Baru untuk Evaluasi Diri
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang kerap disapa Gus Yahya mengucapkan selamat tahun baru 2025 kepada segenap masyarakat Indonesia.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, atas nama jam’iyah Nahdlatul Ulama, kepada segenap warga Nahdatul Ulama, segenap warga masyarakat, warga bangsa Indonesia yang kita cintai, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 1 Januari 2025,” ucap Gus Yahya dikutip laman NU Online, Rabu (1/1/2025).
Gus Yahya mengajak kesempatan pergantian tahun ini dijadikan sebagai upaya introspeksi terhadap segala apa yang sudah dilalui di tahun sebelumnya.
“Mari kita gunakan momentum pergantian tahun ini untuk secara lebih mendalam bermuhasabah, merenungkan kembali semua yang telah kita lakukan, yang telah kita jalani, kita lalui sebelum ini, berusaha memahami dengan sungguh-sungguh tantangan-tantangan apa saja yang akan kita hadapi di masa depan," katanya.
Dirinya juga mengingatkan agar hasil renungan dan muhasabah itu menjadi bekal dalam menghadapi tantangan masa depan agar lebih siap.
"Mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk menghadapi, menyambut dan mengatasi tantangan-tantangan itu,” ujarnya.
Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu mendasarkan hal tersebut pada Al-Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 18.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Tuhan, dan perhatikanlah apa yang telah kau lakukan sebelum ini untuk persiapanmu bagi masa depan, bagi esok hari, dan bertakwalah kepada Tuhan, sesungguhnya Tuhan maha mengetahui apa yang engkau lakukan,” ungkap Gus Yahya, menerjemah secara bebas arti dari ayat tesebut.
Menurutnya, kasih sayang Tuhan sudah demikian nyata dirasakan dan tampak. Segala musibah, segala ketidakberuntungan, segala hal-hal yang dianggap tidak nyaman atau tidak baik adalah hidayah, petunjuk Tuhan. Ssbab, segala nikmat karunia adalah ujian.
Untuk itu, ia mengajak untuk memulai dengan memohon ampun, mengoreksi kesalahan, dan meminta kurnia ketakwaan sebagai bekal mengarungi samudera kehidupan.
“Mari dengan memohon ampun kepada Tuhan, kita koreksi kesalahan-kesalahan yang terlanjur kita lakukan, dan kita jalani hidup ini selanjutnya dengan cara yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik dengan memohon agar Tuhan mengaruniakan ketakwaan di dalam segala langkah, segala keadaan, segala apa pun yang kita lalui sepanjang hidup kita,” tuturnya.
“Semoga kita semua mendapatkan rida, kerelaan, dan kasih sayang yang lebih besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandasnya.