Ratusan Yatim Piatu dan Difabel Semringah dapat Baju Seragam Baru di Awal Tahun
BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Wajah Luthfi Syamil Ramadhan (8), siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Citeureup Kota Cimahi, begitu semringah.
Betapa tidak, dia bisa mendapatkan hadiah bantuan seragam sekolah baru dan perlengkapan alat tulis lainnya.
Bersama teman-temannya yang lain, dia mendapatkan bantuan di Rumah Bhineka, Jalan Hercules, Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Sabtu (18/1/2025).
"Senang bisa dapat seragam baru, dan buku baru, jadi tambah semangat lagi belajar," ucap Luthfi sambil menunjukkan seragam barunya.
Baginya, bantuan buku dan peralatan tulis tersebut menjadi motivasi tambahan untuk lebih rajin lagi menuntut ilmu. Selain itu dirinya juga merasa mendapatkan pengalaman berharga lainnya.
Sebab, dia pun mendapatkan pelayanan pengecekan kesehatan secara gratis. Petugas dokternya yang ramah, membuat Luthfi punya pandangan lain terhadap dokter, yang selama ini biasanya dirinya merasa takut jika harus berobat.
"Dokternya ramah-ramah, jadi saya tidak takut lagi sama dokter kalau berobat," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, dia datang bersama teman-temannya dan pendamping dari sekolah di Cimahi dengan menyarter angkutan umum untuk menghadiri acara bakti sosial yang diinisiasi oleh Adam-Adrian.
Teman-temannya juga sangat antusias dengan program bantuan sosial ini. Dirinya berharap kegiatan serupa dapat diadakan di Kota Cimahi agar lebih mudah diakses oleh siswa-siswi sepertinya.
"Pengennya ada juga di Cimahi, jadi bisa lebih dekat dan kami tidak perlu naik angkot lagi," harapnya.
Sementara itu kegiatan bakti sosial yang digelar Adam-Adrian ini memang dikhususkan bagi anak-anak penyandang difabel (disabilitas), keluarga difabel, dan anak yatim piatu.
Mereka berasal dari wilayah di Bandung Raya, dengan total penerima manfaat sebanyak 300 orang.
"Kegiatan ini diikuti oleh teman-teman difabel dan yatim piatu dengan total penerima manfaat sebanyak 300 orang. Mereka berasal dari Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung," kata Koordinator Baksos, Restu kepada wartawan saat ditemui usai kegiatan.
4 Tim di Grup B yang Masih Berpeluang Lolos Semifinal Piala AFF 2024, Nomor 1 Timnas Indonesia
Pria yang juga penyandang disabilitas tunanetra ini menyebutkan, ini adalah kegiatan di awal tahun 2025. Yakni dengan fokus menyiapkan berbagai kebutuhan alat sekolah, seragam merah putih, seragam pramuka, dan juga mencari orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
"Skema yang kami lakukan dimulai dengan mencari siswa-siswi yang membutuhkan dari berbagai sekolah dan mencari penerima manfaat secara acak ke setiap daerah," ungkapnya.
Dia menilai, animo teman-teman difabel dan yatim piatu ini sangat tinggi. Bahkan ada penambahan penerima manfaat setiap kali pihaknya mengadakan kegiatan.
Tapi pihaknya kerap menghadapi kendala di lapangan dalam mencari sasaran penerima manfaat yang tidak terjangkau bantuan oleh pihak lain.
"Apalagi bagi difabel yang belum memiliki smartphone atau tidak bisa menggunakannya, jadi untuk pendataannya sulit," kata salah satu pengajar SLB di Kota Cimahi ini.
Pada kesempatan yang sama, inisiator bakti sosial, Petrus Adam Santosa menjelaskan, program ini merupakan wujud kepedulian dirinya terhadap masyarakat yang membutuhkan. Target sasarannya adalah yatim piatu dan difabel, termasuk keluarganya.
BRI Tegaskan Tak Ada Serangan Ransomware
"Kami sudah melakukan kegiatan seperti ini sejak tahun 2018, sempat terhenti karena COVID-19 dan sejak tahun lalu kembali digelar. Peserta yang datang berbeda-beda, mereka mendapatkan bantuan yang juga berbeda sesuai kebutuhannya," tutur Owner Java Retro Suites ini.
Rencananya, kegiatan baksos ini juga bakal dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan 1446 H seperti tahun-tahun sebelumnya. Pengobatan gratis dilakukan siang hari hingga menjelang berbuka puasa dan diakhiri dengan kegiatan buka bersama.
Untuk bantuan yang diberikan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan para difabel dan yatim piatu. Jadi saat mereka mendaftar para penerima manfaat ini ditanya mereka membutuhkan apa.
Untuk memastikan pemberian bakti sosial ini tepat sasaran, pihaknya sudah membuat database sendiri yang di dalamnya terdapat nama, alamat, foto saat mendaftar dan video saat diberikan bantuan.
"Tingginya animo penerima manfaat, membuat kami berencana akan menggelar bakti sosial setiap dua bulan sekali di tahun ini. Dipastikan bantuan tepat sasaran dan bisa dipantau melalui website ibadahjavaretro.id," terangnya.
Sementara menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha (PADMA) dr Adrian Suhendra menambahkan, dalam bakti sosial pelayanan kesehatan ini pihaknya menerjunkan sebanyak 8 dokter dan 25 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung.
"Kami memberikan pelayanan kesehatan umum, misalnya karena sekarang sedang musim hujan maka disediakan obat batuk, pilek, dan vitamin," ujar pria yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha ini. (*)