Pelaku Pembubaran Diskusi Kemang Ditangkap, Sahroni Minta Polisi Ungkap Motifnya

Pelaku Pembubaran Diskusi Kemang Ditangkap, Sahroni Minta Polisi Ungkap Motifnya

Terkini | bekasi.inews.id | Senin, 30 September 2024 - 12:40
share

BEKASI, iNewsBekasi.id- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi kepolisian yang menangkap lima orang terduga pelaku pembubaran acara diskusi di sebuah hotel di Kemang, Jakarta Selatan. Sahroni meminta kepolisian mengungkap motif di balik pembubaran acara diskusi tersebut. 

Untuk diketahui Polda Metro sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka terkait kasus pembubaran tersebut. Bendahara Umum DPP Partai Nasdem ini menilai, perbuatan pembubaran acara sepihak tersebut merupakan tindakan brutal, serta melawan hukum dan merusak demokrasi.

Sahroni mengapresiasi respons cepatkepolisian dalam menindak para pelaku pembubaran sepihak tersebut. "Sudah 100 tepat. Karena aksi-aksi seperti itu jelas merusak demokrasi dan mengangkangi aparat kepolisian selaku penegak hukum. Tidak ada hak dan kewenangan mereka melakukan itu. Apalagi diduga ada penganiayaan di sana. Maka dengan ini, melalui tindakan tegas kepolisian, menjadi simbol bahwa negara menjamin dan melindungi kebebasan bersuara bagi rakyatnya. Sekaligus melawan keras segala bentuk aksi premanisme,” kata Sahroni, dikutip Senin (30/9/2024).

Sahroni meminta kepolisian mengusut motif para pelaku pembubaran. Sebab menurutnya, ada potensi bahwa para pelaku memiliki motif tertentu.

“Polisi juga wajib telusuri motif para pelaku. Apa maksudnya? Kenapa sampai berbuat sejauh itu? Karena tak menutup kemungkinan ada suatu agenda khusus di baliknya. Malah bisa jadi mereka disuruh atau diprovokasi oleh aktor tertentu. Jadi banyak kemungkinan yang bisa mengarah ke sana. Harus dibongkar sampai clear,” ujarnya.

Sahroni pun menekankan jangan sampai pola premanisme seperti ini digunakan untuk merusak demokrasi. “Sebagai negara demokrasi, negara harus memastikan kebebasan rakyatnya dalam bersuara. Maka upaya pembungkaman melalui pola-pola premanisme dan penggunaan kekerasan seperti ini harus ditindak tegas,” pungkas legislator asal Tanjung Priok itu.

Topik Menarik