Kisah Danau Thabariyah Mengering Diminum Yajuj dan Majuj Pertanda Datangnya Hari Kiamat

Kisah Danau Thabariyah Mengering Diminum Yajuj dan Majuj Pertanda Datangnya Hari Kiamat

Berita Utama | okezone | Selasa, 3 September 2024 - 09:38
share

KISAH Danau Thabariyah mengering diminum Yajuj dan Majuj menjadi pertanda datangnya hari kiamat dibahas dalam artikel berikut ini. Ada pelajaran yang sangat berharga dari kisah ini untuk menjadi pelajaran setiap umat manusia.

Danau Thabariyah disebut juga sebagai Danau Tiberias atau Danau Galilea. Ini adalah sebuah danau air tawar di yang terletak di antara Dataran Tinggi Golan dan Lembah Celah Yordan, tepatnya di wilayah perbatasan Israel, Lebanon, Yordania, dan Suriah.

Sumber utama airnya berasal dari mata air bawah tanah dan Sungai Yordan yang mengalir melaluinya dari utara ke selatan dan keluar dari danau di Bendungan Degania. Sayangnya dalam 10 tahun terakhir, kekeringan telah terjadi di sepanjang danau ini.

Danau ini telah menjadi hamparan tanah yang kering. Israel harus "mengisi ulang" danau dengan air yang didesalinasi dari Laut Mediterania agar danau tidak menyusut lagi.

Danau Thabariyah Pernah Disebut Rasulullah

Danau ini pernah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi waasallam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah memberi tahu Danau Thabariyah akan mengalami kekeringan karena diminum oleh rombongan Yajuj dan Majuj.

Dikutip dari Almanhaj.or.id , diriwayatkan dalam hadits An-Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu anhu, di dalamnya diungkapkan:

: : .

Artinya: "Ketika Allah mewahyukan kepada 'Isa, 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke Gunung Thur, kemudian Allah mengutus Yajuj dan Majuj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati Danau Thabariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, 'Di danau ini dulu pernah ada airnya.' Nabiyullah 'Isa dan para sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabiyullah 'Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Yajuj dan Majuj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati. Kemudian Nabiyullah 'Isa dan para sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabiyullah 'Isa dengan para sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung tersebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah." (Lihat kitab Shahiih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/68-69, Syarh An-Nawawi))

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dalam riwayat lain ada tambahan setelah ungkapan ( ), "Kemudian mereka berjalan sehingga mereka sampai ke Gunung Al-Khamr, yaitu Gunung Baitul Maqdis, lalu mereka berkata, 'Kita telah membunuh orang-orang yang ada di bumi, marilah kita bunuh makhluk yang ada di langit.' Lalu mereka melemparkan anak panah mereka ke langit, lalu Allah mengembalikan panah-panah mereka yang telah dilumuri darah." (Shahiih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/70-71, Syarh An-Nawawi))

Munculnya Yajuj dan Majuj merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Kaum ini memiliki sifat perusak dan jumlah mereka sangat banyak.

Asal-usul Yajuj dan Majuj adalah manusia, mereka merupakan keturunan Adam. Beberapa ulama berpendapat bahwa Yajuj dan Majuj berasal dari keturunan Adam dan bukan dari Hawa (istri Adam).

Menurut pandangan ini, Adam pernah mengalami mimpi basah, dan dari mani Adam yang bercampur dengan tanah, lahirlah Yajuj dan Majuj. Namun, pendapat ini sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat.

Topik Menarik