Turki Merapat ke BRICS, Sudah Capek Minta Gabung Uni Eropa?

Turki Merapat ke BRICS, Sudah Capek Minta Gabung Uni Eropa?

Berita Utama | inews | Rabu, 4 September 2024 - 09:02
share

ANKARA, iNews.id - Turki telahmengajukan permintaan untuk bergabung dengan kelompok BRICSyang terdiri atas negara-negara pasar berkembang utama. Namun, langkah itu bukan dimaksudkan sebagai bentuk menjauhnya Ankara dari sekutu Baratnya.

"Presiden kami (Recep Tayyip Erdogan) telah berkali-kali menyatakan bahwa kami ingin menjadi anggota BRICS. Prosesnya kini sedang berlangsung," kata Juru Bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, Omer Celik, dalam konferensi pers di Ankara, Selasa (3/9/2024).

Sejarah BRICS dimulai dari BRIC pada awal 2000-an. Nama itu dibuat sebagai singkatan investor untuk negara-negara berkembang yang membentuknya, yaitu Brasil, Rusia, India, dan China. Keempat negara tersebut mendirikan forum internasional BRIC pada 2009.

Afrika Selatan (South Africa) bergabung setahun kemudian, sehingga singkatan nama kelompok itu pun berubah menjadi BRICS. Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) juga bergabung ke dalam organisasi tersebut pada awal tahun ini.

BRICS menganggap dirinya sebagai penyeimbang tatanan global yang dipimpin AS dan Barat. "Presiden kami telah menyatakan dengan jelas bahwa Turki ingin mengambil bagian dalam semua platform penting, termasuk BRICS," kata Celik.

Turki sudah lama mengajukan permohonan untuk bergabung Uni Eropa. Namun, setelah puluhan tahun berlalu, tidak ada kejelasan status Ankara di blok supranasional itu. Turki sampai kini belum juga menjadi anggota tetap Uni Eropa.

Pada Juni lalu, Erdogan menegaskan keanggotaan Turki di BRICS bukan sebagai alternatif keanggotaan di kelompok lain. Ankara, kata dia, secara resmi tetap menjadi kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Topik Menarik