Prabowo Mau Buat Kementerian-Lembaga Baru, Bagaimana Anggarannya?

Prabowo Mau Buat Kementerian-Lembaga Baru, Bagaimana Anggarannya?

Berita Utama | inews | Rabu, 11 September 2024 - 15:45
share

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menyebut bahwa pemerintahan saat ini telah memberikan ruang anggaran untuk pembentukan Kementerian/Lembaga baru untuk periode Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal ini menyusul revisi Undang-Undang (UU) Kementerian Negara.

"Semua sudah dikoordinasikan dalam hal ini Kemenkeu sudah koordinasi, harmonisasi dengan Kementerian PANRB dan itu sudah dilakukan supaya apapun yang akan diputuskan oleh presiden terpilih atau presiden nanti akan bisa dilakukan secara handal," kata Thomas saat diskusi dengan awak media, Rabu (11/9/2024).

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut-sebut akan mendirikan beberapa lembaga baru, salah satunya Badan Penerimaan Negara. Rencana ini dipastikan Adik Kandung Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumodi Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Hashim menuturkan, Prabowo juga telah setuju dengan pendirian Badan Penerimaan Negara. Hashim mengatakan badan baru ini bukan sebagai bagi-bagi kursi, melainkan meningkatkan penerimaan negara.

"Pak Prabowo-Gibran akan mendirikan kementerian atau badan baru. Yaitu namanya Badan Penerimaan Negara," kata Hasim.

Terbaru, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan, jumlah menteri akan bertambah di dalam kabinet pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Namun, Zulhas belum mengetahui jumlah kementerian secara pasti pada pemerintahan periode 2024-2029 itu. Seperti diketahui, DPR RI pun kini tengah menuntaskan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

"Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri)," ujar Zulhas di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Zulhas menegaskan bahwa pengisian nama-nama untuk jabatan menteri merupakan hak prerogatif dari Presiden nantinya. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo terkait jumlah jabatan menteri yang akan diberikan kepada PAN.

"Kita tahu itu haknya Bapak Presiden," tuturnya.

Topik Menarik