3 Arahan Jokowi di Sidang Kabinet Terakhir, Tuntaskan Program hingga Jaga Stabilitas

3 Arahan Jokowi di Sidang Kabinet Terakhir, Tuntaskan Program hingga Jaga Stabilitas

Berita Utama | inews | Jum'at, 13 September 2024 - 11:07
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (13/9/2024). Ada tiga arahan yang disampaikan Jokowi kepada jajarannya pada sidang kabinet kali ini.

Dia meminta kabinetnya segera menuntaskan program kerja utama masing-masing jelang akhir jabatan. Selain itu, kata Jokowi, administrasi pertanggungjawaban dan segala kendala segera diselesaikan.

"Baik berkaitan dengan serapan, yang berkaitan dengan administrasi pertanggungjawaban serta kendala-kendala yang belum terselesaikan," ujar dia.

Jokowi juga meminta menteri kabinetnya mendukung penuh program Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dia ingin transisi pemerintahan berjalan efektif.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, regulasi atau perumusan kebijakan yang mendukung proses transisi pemerintahan harus segera dibuat. Dia berharap kebijakan-kebijakan yang dibuat dapat memastikan kabinet baru bisa langsung bekerja usai dilantik.

"Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan. Utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih," kata dia.

Jokowi juga meminta menteri di kabinetnya menjaga situasi tetap kondusif. Hal ini agar stabilitas tetap tumbuh.

Dia mengingatkan jangan sampai ada riak-riak yang muncul hingga kabinet baru dibentuk. Dia menginstruksikan menteri di kabinetnya untuk menjaga inflasi serta tidak membuat kebijakan ekstrem yang merugikan masyarakat.

"Kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga ketertiban dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas yang berpotensi menimbulkan gejolak," ungkapnya.

Topik Menarik