Hizbullah Sendirian Lawan Invasi Israel, Iran Ogah Bantu, Tentara Lebanon Mundur

Hizbullah Sendirian Lawan Invasi Israel, Iran Ogah Bantu, Tentara Lebanon Mundur

Berita Utama | sindonews | Selasa, 1 Oktober 2024 - 08:45
share

Israel telah meluncurkan invasi darat ke Lebanon untuk perang melawan Hizbullah, yang dimulai sejak Selasa (1/10/2024) dini hari.

Kelompok milisi itu sekarang seolah sendirian menghadapi invasi tentara Zionis Israel.

Para tentara Angkatan Bersenjata Lebanon memilih mundur dari pangkalannya di perbatasan selatan bahkan sebelum para tentara Zionis menyerbu masuk. Itu diungkap sumber keamanan setempat kepada Al Arabiya English .

Sementara itu, Iran menyatakan tidak akan mengirim pasukan ke Lebanon maupun ke Gaza untuk melawan Israel. Itu ditegaskan Kementerian Luar Negeri di Teheran pada Senin atau menjelang invasi Zionis ke Lebanon.

Teheran, kata kementerian itu, tidak mencari perang tetapi tidak takut akan perang dan mendukung Timur Tengah yang aman dan stabil.

Tidak perlu mengirim pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam konferensi pers.

"Lebanon dan para pejuang di wilayah Palestina memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan diri dari agresi, imbuh dia.

Selama beberapa minggu terakhir, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan Hizbullah di Lebanon dan kelompok militan lain di kawasan tersebut, termasuk di Suriah, Yaman, dan Irak.

Serangan Israel telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat melanda seluruh Timur Tengah dan melibatkan Iran dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel.

Kami belum menerima permintaan apa pun terkait hal ini dari pihak mana pun, sebaliknya, kami diberi tahu dan yakin bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan kami, kata Kanaani kepada wartawan.

Namun, dia berjanji bahwa Israel tidak akan dibiarkan tanpa teguran dan hukuman atas kejahatan yang telah dilakukannya terhadap rakyat Iran, personel militer, dan pasukan perlawanan.

Selama seminggu terakhir saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara signifikan meningkatkan serangan udara di Lebanon, menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang menurut pejabat kesehatan setempat.

Eskalasi tersebut juga memicu eksodus massal dari daerah-daerah yang paling terdampak oleh pengeboman Israel.

Militer Israel juga melakukan serangkaian serangan terhadap komandan senior Hizbullah, menewaskan sebagian besar dari mereka, termasuk pemimpin kelompok tersebut Hassan Nasrallah.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran pada hari Senin untuk memberi penghormatan kepada Nasrallah, menurut situs web pemerintah.

Topik Menarik