Perempuan Nekat Begal Sopir Taksi Online, PDOI Jatim: Hukum Pelaku Seberat-Beratnya!
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur geram dan menyayangkan tindakan seorang perempuan yang diduga menjadi pelaku pembegalan terhadap seorang sopir taksi online.
Kejadian ini terjadi pada Selasa (1/10/2024), sekitar pukul 09.00 WIB di kawasan Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya. Belum diketahui identitas pelaku.
Dalam insiden tersebut, sang sopir dikabarkan mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan secara intensif akibat luka tusuk dilehernya
Informasi yang dihimpun, dugaan aksi begal alias perampokan tersebut bermula saat pelaku menjadi penumpang taksi online korban dengan mengendarai Daihatsu Sigra warna putih dengan nomor polisi L 1867 CAS.
Tak lama kemudian, penumpang wanita tersebut diduga menyerang korban menggunakan tali dan pisau untuk melumpuhkan sang sopir taksi online.
Kondisi sopir taksi online yang menjadi korban begal. Foto/PDOI Jatim
Setelah itu, korban dibuang di kawasan Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya. Setelah dibuang, korban lalu berteriak minta tolong warga.
Sementara wanita tersebut mengendarai mobil korban masuk ke perumahan Gunung Anyar untuk melarikan diri.
Warga yang mengetahui hal itu segera melakukan pengejaran dibantu para pengendara mobil dan motor yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Alhasil, mobil yang disopiri wanita tersebut berhasil dihadang dan diberhentikan paksa warga hingga mobil korban mengalami penyok di bodi samping dan ban kiri depan terlepas. Wanita tersebut kini diamankan aparat kepolisian.
Kapolsek Gunung Anyar Iptu Sumianto Harsya Fahroni membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Korbannya laki-laki, sopir taksi online. Pelaku satu orang perempuan, usia sekitar 23 tahun dan sudah diamankan untuk dimintai keterangannya," ujarnya, Selasa (1/10/2024).
Iptu Harsya menjelaskan, pelaku menyerang korban menggunakan tali dan pisau. Kemudian mobil dilarikan oleh pelaku.
Kondisi mobil taksi online rusak parah akibat ulah begal. Foto/PDOI Jatim
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jawa Timur tak kuasa menahan emosinya.
"Nekat sekali tuh penumpang. Mana perempuan lagi. Apalagi kondisinya masih pagi hari," katanya dengan suara meninggi.
Daniel sendiri mengetahui kejadian tersebut berdasarkan laporan dari rekan-rekan di grup WhatsApp driver online.
Setelah melihat foto dan video hasil kiriman rekan-rekannya tersebut, Daniel lantas berusaha mencari identitas perihal korbannya.
"Alhamdullilah, ini saya sudah dapat info perihal istri korban. Nanti kalau sudah dapat nomer kontaknya, saya langsung coba komunikasi serta koordinasi dengan yang bersangkutan," ujar Daniel.
"Intinya, kami akan kawal kasus ini, termasuk nantinya koordinasi dengan pihak aplikator untuk pengobatan korban hingga pulih kembali. Juga komunikasi pad pihak kepolisian agar pelaku nantinya diproses dan bisa dijerat dengan pasal yang memberatkan agar ada efek jera buat lainnya," harap Daniel.
Dari catatan Daniel, kejadian kriminalitas yang dialami oleh sopir taksi online untuk tahun 2024 ini, bukan kali pertama.
5 Negara yang Diprediksi Menghancurkan Israel di Masa Depan, Semua Berasal dari Timur Tengah
31 Januari 2024 lalu, aksi begal taksi online juga terjadi dikawasan Dukuh Pakis, sekitar pukul 15.00 WIB, dengan disetrum pakai alat kejut listrik.
Pelakunya adalah seorang mahasiswa akhir dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sedang terlilit hutang pinjaman online (pinjol).
Sebelumnya, kejadian mengenaskan juga dialami oleh sopir taksi online yang jenazahnya ditemukan tewas pada 15 Desember 2023 lalu, karena dibunuh dan mayatnya ditemukan di sungai Jalan Ali Mas'ud, Buduran, Sidoarjo.
Pelaku adalah oknum Anggota TNI AL, yang berniat ingin merampas dan menguasai mobil korban.
Dari beberapa kejadian yang menimpa rekan-rekan sopir taksi online, Daniel mengingatkan agar kewaspadaan kembali ditingkatkan lagi.
Daniel berpesan agar rekan-rekan sopir taksi online untuk sering-sering melihat kaca spion tengah yang terpasang di dalam mobil sepanjang perjalanan, hanya sekadar melihat aktifitas penumpang yang sedang duduk di kursi belakang.
Lalu, jika dilihat tujuan pengantaran berada di kawasan yang sepi atau jarang ada pengendara lain melintas, saat tiba di lokasi, kewaspadaan lebih ditingkatkan kembali.
"Jika tiba-tiba penumpang melakukan aksinya, sopir taksi online bisa segera membunyikan klakson sekencang-kencangnya untuk membikin pelaku panik. Lalu sopir bisa segera keluar dari mobilnya untuk berteriak minta tolong pada warga atau pengendara yang melintas," himbaunya.
Sedangkan kalau malam hari, Daniel juga memberikan tips agar bisa menelpon penumpang terlebih dahulu melalui call yang tersedia di aplikasi perihal jumlah penumpangnya.
"Jika ternyata sampai lokasi, jumlah penumpangnya tidak sesuai dan mencurigakan, segera tancap gas untuk meninggalkan lokasi dan batalkan orderan disertai alasannya melalui pusat bantuan atau call centre yang tersedia di aplikasi. Termasuk ketika diketahui bahwa tujuan pengantarannya adalah kawasan sepi dan rawan, lebih baik dibatalkan saja orderannya," pesan Daniel yang kini menjadi Ketua Plt PDOI Jawa Timur.