Tarif Masuk Melonjak 150, Kawasan Wisata TNHGS Pamijahan Kabupaten Bogor Sepi Pengunjung
BOGOR, iNewsBogor.id - Kawasan Wisata Taman Naskional Gunung Halimun Salak (TNGHS) berlokasi di Pamijahan Kabupaten Bogor kini tidak seramai biasanya menyusul kenailan garif yang melonjak hingga 150.
Sebagaimana diketahui, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 yang mengatur jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak (PNBP), berlaku di Kementerian Lingkungan Hidup. Adapun Tiket masuk yang awalnya Rp10.000 per orang kini menjadi Rp40.000 per orang. Pun bagi kendaraan berlaku tarif, roda dua Rp5000, roda empat Rp10.000.
Pengelola Kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)di Pamijahan Kabupaten Bogor ,Darul Dinar saat dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu.
"Betul tarif naik 150 semula 10.000.00 ( sepuluh ribu rupiah ) kini naik menjadi Rp 40.000.00 ( empat puluh ribu rupiah ) setiap orang nya," kata Dinar, Sabtu (16/11/2024).
Diakui Dinar,dampak dari kenaikan tarif wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut pun mengalami penurunan yang cukup tajam, untuk weak day ( Senin - Jumat ) bisa 100-200 orang , kini turun drastis hanya 35-100 orang saja atau 75 nya.
"Wisatawan juga turun tajam hingga 75 , jadi sepi ,untuk hari biasa dari Senin sampai Jumat biasanya lumayan , sekarang sepi " ujarnya.
Peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2024 terkait kenaikan tarif ini pun membuat banyak warga marah dan kecewa. Pasalnya, kenaikan tarif yang tidak di imbangi perbaikan fasilitas dan infrastruktur jalan menuju lokasi wisata.
Pintu Gerbang masuk ke Kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Pamijahan, Kabupaten Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/Wildan)
Wisatawan asal Depok Jawa Barat Ririn (38) misalnya, mengaku kaget. "Saya dan suami saya datang niat mau berekreasi, tapi pas saya bayar ternyata tarif sudah naik, padahal lebaran tahun lalu saya ke sini belum naik, masih Rp, 10.000 untuk setiap orang," ujarnya.
Menurut Ririn kenaikan tarif ini tiba-tiba naik hingga 150 , tidak bertahap, dan itupun tidak diimbangi dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk pengunjung.
"Naiknya cukup drastis tidak bertahap langsung 150, tapi enggak sesuai dengan infrastrukturnya yang kurang baik," ujar Ririn yang membawa serta keluarganya.
Sementara itu, banyak warga berharap agar pemerintah segera merevisi kebijakan soal tarif sekaligus mengambil langkah agar kawasan wisata TNGHS tidak sepi pengunjung sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar Pamijahan yang hidupnya banyak bergantung di sektor pariwisata.