Kisah Mengejutkan Valentino Rossi, Ternyata Yamaha Sempat Menentang Rekrut The Doctor di MotoGP

Kisah Mengejutkan Valentino Rossi, Ternyata Yamaha Sempat Menentang Rekrut The Doctor di MotoGP

Berita Utama | okezone | Kamis, 26 Desember 2024 - 17:43
share

KISAH mengejutkan Valentino Rossi menarik diulas. Sebab ternyata, Yamaha sempat menentang rekrut The Doctor -julukan Valentino Rossi- di MotoGP.

Hal ini diungkap eks manajer tim Yamaha, Davide Brivio. Dia mengatakan bahwa mulanya, pihak Yamaha menentang perekrutan The Doctor -julukan Rossi- karena merupakan pembalap juara dunia.

 

Dalam kariernya di MotoGP, Rossi memang pernah membela Yamaha dalam waktu yang lama. Kepindahannya ke Yamaha awalnya terajdi pada 2004. Kala itu, Rossi bersinar di Honda.

Kepindahan Rossi pada saat itu pun ternyata tak luput dari campur tangan Brivio. Diam-diam, Brivio mendekati Rossi dan pada akhirnya mencapai kata sepakat untuk pindah.

Hal yang cukup mengejutkan tentunya kala itu. Pasalnya, The Doctor sudah meraih gelar juara dunia MotoGP tiga musim beruntun bersama Honda pada 2001-2003.

 

1. Alasan Menolak Valentino Rossi

Brivio menyampaikan bahwa saat itu pihak Yamaha menentang untuk merekrut Rossi. Tim pabrikan asal Jepang itu keberatan karena The Doctor adalah seorang juara dunia. Jika nantinya tidak sukses bersama Yamaha, merekalah yang akan mendapat citra negatif.

“Ketika kami berbicara dengan Valentino, ada pandangan yang berbeda di dalam Yamaha, karena ada seseorang yang menentang ide merekrut Valentino. Mereka mengatakan, ‘Dia adalah juara dunia berkali-kali: jika dia datang ke Yamaha dan kami tidak menang, itu adalah kesalahan Yamaha,” kata Brivio, dikutip dari Crash, Kamis (26/12/2024).

“Jika kami menang, itu karena Valentino. Jadi, kami tidak mendapatkan apa-apa sebagai merek.’ Ini adalah salah satu cara berpikir pada saat itu,” lanjutnya.

“Kembali lagi ke budaya yang ada: budaya tersebut menekankan bahwa yang paling penting adalah motornya. Ada seseorang di Yamaha yang berkata, ‘Kita tidak butuh Valentino karena kita akan membuat motor yang begitu bagus, begitu kuat, sehingga kita bisa menang dengan pembalap mana pun’,” jelas Brivio.

Pada intinya, menurut Brivio, Yamaha saat itu masih konservatif. Mereka hanya berfokus untuk meningkatkan motor dan tidak peduli siapa sosok ridernya.

Karena menurutnya, kesuksesan seorang rider di suatu tim adalah dari motornya, bukan dari ridernya. Namun, kehadiran Rossi menyadarkan mereka bahwa sosok rider dan pengembangan motor saling berkaitan.

“Budaya pada saat itu, cara berpikir di tahun 2002, 2003, adalah bahwa motor adalah elemen terpenting terlepas dari siapa pembalapnya,” tutur Brivio.

“Dan dengan membawa Valentino ke Yamaha, kami seolah menunjukkan bahwa kedua elemen sama pentingnya di dunia ini. Saya cukup bangga dengan hal itu karena saya pikir kami memberikan kembali nilai kepada pembalap dan olahraga ini. Oke, bekerja untuk sebuah pabrikan, saya seharusnya tidak mengatakan itu, tetapi pada waktu itu kami merasa bahwa kami berkontribusi untuk menyeimbangkan sedikit lebih banyak pentingnya motor dibandingkan dengan pembalap,” lanjutnya.

 

2. Karier Valentino Rossi Mentereng di Yamaha

 

Siapa sangka, karier Rossi bersama Yamaha justru berjalan sangat manis. The Doctor mampu meraih gelar juara pada MotoGP 2004 yang merupakan tahun perdananya di tim pabrikan asal Jepang itu. Momen manis itu benar-benar menjadi kenangan indah Brivio bersama Yamaha.

“Jadi, ini adalah salah satu kenangan indah. Dan tentu saja, kami sangat bersenang-senang, banyak menikmati momen itu,” ujar Brivio.

“Pada saat itu situasinya seperti, saya tidak tahu, jika Pecco Bagnaia memutuskan untuk meninggalkan Ducati karena dia tidak senang, lalu dia memutuskan untuk pergi ke pabrikan yang tidak menang dan memenangkan gelar di tahun berikutnya. Begitulah situasinya saat itu,” lanjutnya.

“Jadi, itu adalah sesuatu yang besar. Itu benar-benar luar biasa. Tentu saja, kami bersenang-senang dan saya juga banyak belajar,” tuntas Brivio.

Topik Menarik