Opsen Pajak Ancam Industri Otomotif, Mobil Listrik Tak Terdampak?
JAKARTA - Tahun depan akan berlaku opsen pajak untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Hal tersebut akan membuat harga kendaraan bermotor menjadi lebih tinggi.
Terkait hal tersebut, External Affairs and Product Director PT Neta Auto Indonesia, Fajrul Ilhami, mengungkapkan aturan ini tidak berlaku untuk kendaraan listrik. Itu karena pemerintah sudah memberikan insentif pada dua poin tersebut untuk mobil listrik.
"Hal ini memang perlu dipahami. Terkait opsen pajak, sasarannya bukan kendaraan listrik. Jadi, EV tidak akan terdampak oleh pajak opsen," kata Fajrul di Jakarta, belum lama ini.
Diketahui, pemerintah akan melanjutkan insentif mobil listrik pada tahun depan. Seluruh mobil listrik akan mendapatkan manfaat BBNKB dan PKB 0 persen, alias tidak dipungut biaya oleh pemerintah daerah setempat.
"Iya, itu sudah terkonfirmasi oleh Kemendagri. Jadi, kami juga sempat berdiskusi dengan salah satu pejabat di pemerintahan, khususnya Kemendagri, dan memang tidak ada dampak terhadap EV," ujarnya.
"Karena BBNKB dan PKB untuk EV itu 0 persen. Jadi, pengali dari opsen adalah PKB dan BBNKB. Kalau BBNKB-nya sudah 0, PKB-nya juga 0, ya tidak ada sama sekali," tutur Fajrul.
Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2023 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2023, yang tertuang dalam Pasal 10.
Pada Pasal 10 ayat (1) disebutkan, pengenaan PKB untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL Berbasis Baterai) untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB.
Sementara pada Pasal 10 ayat (2), pengenaan BBNKB untuk KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang juga ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan BBNKB.