Profil Rafi Durman, Kontestan Indonesian Idol Season XIII dengan Mimpi Besar Jadi Juara dan Produser Musik

JAKARTA - Rafi Durman memiliki target jangka panjang yang cukup mengesankan di Indonesian Idol Season XIII. Tidak hanya bercita-cita meraih gelar sebagai the next Indonesian Idol, dia juga berambisi untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan seperjuangannya setelah kompetisi berakhir.

Lahir di Jakarta 17 Juni 2000, Rafi sudah akrab dengan dunia musik sejak kecil. Dia semakin serius mengembangkan bakat musiknya, bahkan menjajal kemampuan di balik layar sebagai produser, bukan sekadar penyanyi. Dengan itu, Rafi memiliki mimpi besar untuk menjadi produser bagi para peserta Indonesian Idol Season XIII dalam berkarya di masa depan.

Rafi Durman memegang prinsip yang kuat, yaitu selalu realistis meski tetap berpegang pada idealisme. Bagi Rafi, keduanya harus berjalan seiring ketika terjun ke industri musik Tanah Air. Dia memiliki kecintaan pada lagu-lagu melankolis dan romantis, namun dengan sentuhan maskulin yang menjadi ciri khas dalam karya-karyanya.

Pendidikan

Rafi Durman sangat serius dalam menggeluti dunia musik. Selain terus mengasah kemampuan bernyanyinya, dia juga memperdalam pengetahuan tentang musik melalui pendidikan formal. Saat ini, Rafi tengah menempuh studi semester 13 di jurusan Pendidikan Musik di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Musisi Inspirasi

Rafi Durman sangat mengidolakan musisi legendaris seperti Fariz RM, Candra Darusman, dan Glenn Fredly. Baginya, ketiga musisi ini berhasil menciptakan karya-karya yang abadi dan tak lekang oleh waktu. Dengan bekal pengalaman sebagai produser musik, kemampuan menciptakan lagu dan pembelajaran berharga yang dia dapatkan di Indonesian Idol, Rafi bertekad untuk bertarung di industri musik Tanah Air.

Fokus utama Rafi adalah menjadi the next Indonesian Idol. Dia ingin menjadikan kompetisi ini sebagai langkah pertama sekaligus terakhirnya, dengan hasil yang manis dan membanggakan.
 

Hobi

Selain mengidolakan musisi-musisi legendaris, Rafi juga memiliki hobi yang cukup klasik, yakni mengoleksi piringan hitam. Koleksi ini terdiri dari album-album milik musisi-musisi legendaris yang menjadi inspirasinya.

Motto

Keindahan dalam ketidaksempurnaan. Tidak selalu hal yang tidak sempurna itu tidak indah

Sosial Media

Instagram: @durmans_
TikTok: Durmans_