Profil Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia yang Dipecat PSSI, Ini Prestasinya
JAKARTA, iNews.id – Profil Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan yang punya segudang prestasi menarik diulas setelah dipecat PSSI. Pemecatan Shin Tae-yong pun trending topic di media sosial.
PSSI sudah menggelar konferensi pers terkait dengan rencana masa depan Timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Dalam konferensi pers itu, PSSI mengumumkan Shin Tae-yong diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Sosok pengganti arsitek berpaspor Korea Selatan itu adalah Patrick Kluivert. Kabar kesepakatan Patrick Kluivert dengan PSSI diungkap jurnalis Italia Fabrizio Romano di akun X pribadinya, @FabrizioRomano, Senin (12/1/2025).
Rumor pemecatan Shin Tae-yong ternyata sudah berembus lama. PSSI bahkan berencana memecat Shin Tae-yong sejak Timnas Indonesia digilas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia putaran ketiga. Hal tersebut diungkapkan langsung sang Ketua Umum, Erick Thohir.
Walau demikian, Erick mengakui dinamika antara PSSI dengan Shin Tae-yong sejatinya sudah terjadi sejak kekalahan dari China. Diketahui, Timnas Indonesia menelan kekalahan dari China 1-2 di laga keempat putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, 15 Oktober 2024 lalu.
Pelatih asal Korea Selatan itu dianggap mengesampingkan beberapa pemain penting, dan menganggap enteng laga krusial itu.
Erick mengakui, salah satu alasan utama pemberhentian Shin Tae-yong karena dinamika yang terjadi sebelum dan sesudah laga melawan China.
Erick mengatakan, pergantian pelatih dalam sebuah tim adalah hal yang biasa terjadi di sepak bola.
Profil Shin Tae-yong
Shin Tae-yong sudah menunjukkan minat pada sepak bola saat masih berusia 18 tahun, dengan bergabung dengan tim akademi Yeungnam University pada 1988. Dia terus menimba ilmu di sana hingga 1991.
Baru pada 1992, Shin memulai kariernya sebagai pemain profesional bersama Seongnam Ilhwa Chunma. Saat itu, dia juga membela Timnas Korsel hingga 1997.
Pria kelahiran Gyeongbuk 11 Oktober 1970 itu menjadi bagian Taeguk Warriors di Piala Asia 1996. Dia bahkan mencetak gol ketika Timnas Korsel dikalahkan Iran 2-6 di perempat final.
Di level klub, Shin berseragam Seongnam hingga 2004. Selama berkarier di sana, dia tampil pada 296 laga. Shin kemudian hijrah ke Australia pada 2005 dan membela Queeensland Roar FC.
Prestasi Shin di Queensland Roar tidak terlalu cemerlang. Dia hanya tampil di satu pertandingan. Cedera pergelangan kaki akhirnya membuat Shin pensiun sebagai pada tahun yang sama.
Shin kemudian menerima tawaran sebagai asisten pelatih Queensland Roar, membantu Miron Bleiberg. Kemampuannya dalam melatih pun membuat Seongnam membawanya pulang pada 2008 dan menunjuk Shin sebagai caretacker.
Tak perlu lama baginya untuk dijadikan pelatih permanen. Di level klub, arsitek 49 tahun tersebut sukses membawa Seongnam juara Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Setelah berhasil mengantarkan Seongnam juara, Shin kemudian dipanggil sebagai pelatih sementara Timnas Korsel pada 2014. Dia mengisi peran yang ditinggalkan Hong Myung-bo yang gagal memberikan satu kemenangan pun pada Piala Dunia 2014.
Setelah itu, pelatih yang dahulu bermain sebagai gelandang serang itu dijadikan sebagai juru taktik Timnas Korsel U-23, sementara Uli Stielike menangani tim senior Taegeuk Warriors.
Namun, kinerja Stielike rupanya tak memuaskan sehingga dipecat pada 2017. Shin akhirnya kembali dipanggil untuk melatih tim senior. Ditangannya sehingga Korsel menjadi juara Piala Asia Timur 2017.
Shin kemudian berhasil membawa Timnas Korsel ke Piala Dunia 2018. Sayang, kala itu Taegeuk Warriors hanya menduduki posisi ketiga Grup F dengan torehan satu kemenangan dan dua kali kalah.
Hebatnya, kemenangan itu diraih Ki Sung-yueng dkk atas tim kuat Jerman dengan skor 2-0. Meski begitu, tak lama kemudian Shin sudah tidak lagi menjadi pelatih Timnas Korsel digantikan Paulo Bento.
Prestasi Shin Tae-yong
1. Dongkrak Ranking Timnas Indonesia
Shin Tae-yong secara resmi mulai melatih Timnas Indonesia pada tanggal 19 Desember 2019. Saat itu skuad Merah Putih masih menempati posisi 173 ranking FIFA.
Setelah ditangani eks pelatih Timnas Korea Selatan itu, peringkat Indonesia di ranking FIFA mengalami kenaikan yang signifikan. Ranking tertinggi yang pernah dicapai adalah peringkat 134 pada April 2024.
Bukan sekali ini saja peringkat Indonesia di ranking FIFA terbilang bagus. Skuad Merah Putih sempat berada di peringkat 76 yang dicapai pada September 1998 silam.
2. Runner-up Piala AFF 2020
Shin Tae-yong melakoni turnamen perdananya bersama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020. Di kompetisi yang dihelat pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022 itu Arhan Pratama cs tidak terbendung di babak penyisihan grup.
Meski berhasil mencapai laga final, Indonesia harus mengakui keunggulan tim kuat Thailand dengan agregat skor 6-2.
3. Medali Perunggu SEA Games 2021
SEA Games 2021 merupakan ajang SEA Games pertama bagi Shin Tae-yong. Di ajang yang dihelat di Vietnam itu, Timnas Indonesia U-23 mampu bawa pulang medali perunggu.
Sebelum itu, skuad Garuda Muda sempat dikalahkan oleh Thailand di babak semifinal. Lalu, di laga perebutan juara ketiga SEA Games 2021, Marc Klok cs mampu menumbangkan Malaysia.
4. Runner-up Piala AFF U-23 2023
Tak hanya di level senior, Shin Tae-yong juga mampu mendongkrak prestasi Timnas Indonesia U-23. Kali ini, pelatih kelahiran Yeongdeok itu antarkan skuad Garuda Muda jadi runner-up Piala AFF U-23 2023.
Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak semifinal usai jadi runner-up terbaik pada penyisihan grup. Namun, di babak final mereka kalah dari Vietnam dan harus puas jadi runner-up.
5. Lolos Piala Asia U-20 2023
Masih di level kelompok umur, Shin Tae-yong sempat antarkan Timnas Indonesia U-20 ke putaran final Piala Asia U-20 2023. Menariknya, skuad Garuda Muda di bawah asuhannya tak pernah kalah di babak kualifikasi.
Namun sayang, Timnas Indonesia U-20 gagal melaju ke babak 16 besar Piala Asia U-20 2023 usai menempati posisi ketiga terbaik.
6. Lolos Piala Asia 2023
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak final Piala Asia 2023. Terakhir kali skuad Merah Putih berlaga di kompetisi antar negara Asia itu pada edisi Piala Asia 2007 atau 18 tahun silam.
7. Lolos 16 Besar Piala Asia 2023 Pertama Kali
Tak hanya berlaga di Piala Asia 2023, Indonesia juga mampu lokos ke babak 16 besar pada ajang yang dihelat di Qatar tersebut. Witan Sulaeman cs lolos dari babak grup usai jadi salah satu tim peringkat tiga terbaik.
Kesuksesan itu diraih usai Indonesia terbantu dengan hasil imbang pada laga Kirgistan vs Oman dengan skor 1-1. Namun, pasukan Shin Tae-yong harus kalah dari Australia di babak 16 besar.
8. Lolos Piala Asia U-23 2024 untuk Pertama Kalinya
Timnas Indonesia U-23 berhasil mencetak sejarah usai tampil pertama kalinya pada Piala Asia U-23 2024. Meski pertama kalinya berkompetisi di ajang itu, Ernando Ari cs mampu memulangkan Korea Selatan dan jadi juara keempat.
9. Hampir Bawa Indonesia ke Olimpiade Paris 2024
Indonesia sempat memiliki kans untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 jika jadi juara ketiga Piala Asia U-23 2024. Sayangnya, skuad asuhan Shin Tae-yong gagal meraih hal itu usai kalah dari Irak.
Peluang kembali muncul di babak play off Olimpiade 2024 melawan Guinea. Sekali lagi, Indonesia harus pulang dengan kepala tertunduk usai kalah dari skuad Syli National dengan skor tipis 1-0.
10. Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Seperti disebutkan sebelumnya, Timnas Indonesia mampu lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tergabung di Grup F, mereka mampu lolos berstatus sebagai runner-up.
Itulah prestasi dan profil Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia yang dipecat PSSI.