Genjatan Senjata di Gaza, DPR: Harus Jadi Momentum Wujudkan Palestina Merdeka
JAKARTA - Anggota Komisi I Fraksi PKB DPR RI Marwan Jafar menyambut baik genjatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Penghentian perang yang menewaskan puluhan ribu jiwa itu harus menjadi momentum untuk mewujudkan Palestina menjadi negara merdeka.
Genjata senjata di Gaza itu diumumkan pemerintah Qatar dan Amerika Serikat pada Rabu (15/1/2025). Genjatan senjata itu akan diikuti dengan pembebasan sandera oleh Israel-Hamas.
Marwan sangat gembira mendengar genjatan senjata di Gaza. Dia berharap genjatan senjata dilakukan secara permanen, sehingga tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban dalam peperangan yang sudah berlangsung cukup lama itu.
Sebenarnya, kata Marwan, yang terjadi di Gaza bukanlah peperangan, tapi genosida yang dilakukan Israel. Tentara Israel dengan membabi-buta mengebom gedung-gedung di Gaza, mulai bangunan rumah, gedung sekolah, kampus, tempat ibadah, dan semua bangunan yang ada.
"Bahkan, rumah sakit dan tempat pengungsian juga dibom, sehingga banyak orang yang meninggal dunia. Ini betul-betul brutal. Ini adalah genosida terbesar sepanjang sejarah manusia," ujar Marwan Jafar, Kamis (16/1/2025).
Genosida yang dilakukan Israel itu telah merenggut nyawa 46.707 orang, mayoritas adalah warga sipil. Sedangkan 110.265 orang mengalami luka-luka sejak serangan yang dilakukan Israel pada Oktober 2023 lalu.
Legislator asal Dapil Jawa Tengah III itu mengatakan, perjanjian genjatan senjata harus dipatuhi kedua belah pihak, baik Hamas maupun Israel. Tidak boleh lagi ada baku tembak, pengeboman, dan serangan lainnya. Semua aktivitas militer harus berhenti.
"Israel tidak boleh mengingkari perjanjian. Selama ini, Israel sering melanggar kesepakatan, sehingga genjatan senjata batal dan pertempuran terjadi lagi," bebernya.
Politisi kelahiran Pati itu mengatakan, pembebasan sandera harus dijamin berjalan lancar. Jika semua pihak patuh pada perpanjian, dia yakin pembebasan sandera akan berjalan dengan baik.
Selanjutnya, militer Israel harus angkat kaki dari Gaza dan Palestina. Mereka harus kembali ke negaranya dan tidak boleh masuk lagi ke wilayah Gaza dan Palestina secara keseluruhan, sehingga warga Palestina tidak merasa terancam.
Langkah berikutnya, perbatasan Rafah harus dibuka kembali, sehingga bantuan dari luar bisa masuk. Mulai dari bantuan makanan, kesehatan, pakaian, dan bantuan lainnya. Sebab, warga Gaza sangat membutuhkan bantuan.
"Jangan ada lagi penembakan, pencegatan, dan penghentian terhadap truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusian," ungkap Marwan
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu menegaskan bahwa genjatan senjata secara permanen ini harus menjadi momentum untuk mewujudkan Palestina merdeka. Israel harus secara total keluar dari wilayah Palestina, sehingga tidak ada lagi penjajahan di Palestina.
Marwan menambahkan, pemerintah Indonesia harus semakin berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Untuk saat ini, Indonesia bisa mengirim bantuan-bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Saya yakin kemerdekaan Palestina semakin dekat. Tidak boleh ada lagi penjajahan di muka bumi ini. Itu adalah amanat konstitusi kita yang harus terus disuarakan," pungkas Marwan.