Terungkap, Bung Towel Lapor Polisi karena Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Akan Diculik
JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pengamat sepak bola Tommy Welly (53) atau akrab disapa Bung Towel mengungkapkan bahwa dirinya diancam disiram air keras hingga anaknya akan diculik. Ancaman itu diungkap dalam laporannya ke Kepolisian.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulisnya.
"Terdapat ancaman bahwa korban akan disiram air keras, anak akan diculik yang ditunjukkan kepada korban oleh beberapa akun Instagram diduga milik pelaku yang masih dalam lidik," ujar Ade Ary dikutip dari Antara, Minggu (10/1/2025).
Akibat ancaman tersebut, menurut Ade Ary, Bung Towel melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya pada Jumat (17/1).
Unggahan (posting) tersebut membuat korban merasa tidak nyaman. "Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan dan diancam," katanya.
Termasuk Eks Menkominfo Budi Arie, Polisi Sudah Periksa 26 Saksi di Korupsi Judi Online Komdigi
Ade Ary juga mengatakan saat melaporankan kasus pengancaman itu, Bung Towel membawa sejumlah barang bukti seperti satu bundel tangkapan layar postingan media sosial dan satu buah "digital flashdisk".
Diberitakan sebelumnya, Bung Towel mendatangi SPKT Polda Metro Jaya pada Jumat (17/1/2025). Dia datang untuk melapor ke polisi pasca dia dan anaknya menjadi korban dugaan penyebaran data pribadi atau doxing dan pencemaran nama baik.
"Saya lakukan (buat laporan) karena penyerangan terhadap saya sudah menyerempet atau sudah mengenai putra dan putri saya. Data pribadinya juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan," ujar Bung Towel pada wartawan, Jumat (17/1).
Menurutnya, peristiwa doxing yang dialaminya terjadi sejak tanggal 17 Desember 2024 lalu, sedangkan doxung terhadap kedua anaknya terjadi pada tanggal 14 Januari 2025 lalu. Bahkan, serangan di media sosial sudah merambah ke tempat anaknya bersekolah.
"Saya pikir kita bicara tentang sepak bola, rasanya tidak normal, tidak wajar kalau harus menyerempet keluarga, dalam hal ini terutama anak-anak saya, jadi saya perlu melakukan ini," ujarnya.
Dia menduga, peristiwa doxing yang dialaminya itu karena kritiknya yang diarahkan pada eks Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Namun, dia tak membeberkan siap yang dilaporkannya tersebut karena ada sejumlah akun medsos pula yang dilaporkannya itu.
"Saya menduganya seperti itu karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae Yong, biasanya itu otomatis terjadi peningkatan yang namanya penyerangan, pembulian, dan sebagainya," jelasnya.