Hasto Ungkap Persiapan jelang Sidang Praperadilan, Klaim Dibantu Banyak Pakar
JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan persiapan untuk menjalani sidang gugatan praperadilan usai ditetapkan tersangka oleh KPK terkait kasus Harun Masiku. Dia mengklaim dibantu banyak pakar untuk memperjuangkan keadilan.
"Banyak pakar yang juga menyatakan kesiapannya untuk membantu di dalam memperjuangkan keadilan," ujar Hasto usai acara Wayang Semalam Suntuk Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam dengan lakon Lahirnya Wisanggeni di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025) malam.
Hasto menambahkan akan kooperatif memenuhi panggilan KPK pada pemeriksaan berikutnya.
"Prinsipnya kami kooperatif, kami sebagai partai politik yang menjunjung supremasi hukum," tutur dia.
Diketahui sidang praperadilan perdana Hasto akan digelar pada Selasa 21 Januari 2025.
Sebelumnya, KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dugaan pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang juga menyeret Harun Masiku.
"Penyidik menemukan adanya bukti keterlibatan saudara HK (Hasto Kristiyanto) yang bersangkutan sebagai Sekjen PDIP Perjuangan," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (24/12/2024).
Dia menjelaskan, Hasto bersama-sama dengan Harun Masiku melakukan suap kepada Komisionar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Periode 2017-2022 Wahyu Setiawan.
Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perintangan penyidikan oleh KPK dalam surat perintah penyidikan (sprindik) yang terpisah.
Menurut Setyo, Hasto memerintahkan Harun Masiku untuk merendam ponsel di air dan melarikan diri ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan.
"Bahwa pada tanggal 8 Januari 2020 pada saat proses tangkap tangan KPK, HK memerintahkan Nur Hasan penjaga rumah aspirasi di Jalan Sutan Syahrir Nomor 12 A yang biasa digunakan sebagai kantor oleh HK untuk menelepon Harun Masiku supaya meredam Handphone-nya dalam air dan segera melarikan diri," kata Setyo.